White Swan Online Store

Senin, 28 Juli 2008

Dementor di dalam Keseharian

Ada artikel menarik dari Agung Mbot :
Buat para penggemar serial Harry Potter pasti tau tentang Dementor. Digambarkan oleh tokoh Lupin bahwa Dementor adalah...
" Dementors are among the foulest creatures that walk this earth. They infest the darkest, filthiest places, they glory in decay and despair, they drain peace, hope, and happiness out of the air around them... Get too near a Dementor and every good feeling, every happy memory will be sucked out of you. If it can, the Dementor will feed on you long enough to reduce you to something like itself...soul- less and evil. You will be left with nothing but the worst experiences of your life. " [harry potter wikia]
Atau dengan kata lain, Dementor punya kemampuan menyedot semangat hidup manusia sampe bisa jadi putus asa.
Belakangan ini, gue menemukan bahwa ternyata Dementor bukan cuma ada dalam fiksi. Repotnya, Dementor di dunia nyata lebih sulit dikenali. Kalo di cerita Harry Potter Dementor muncul dalam sosok yang mengerikan, berkulit kelabu dengan jari-jari kurus seperti kerangka, di dunia nyata mereka tampil seperti orang biasa. Mereka bisa aja duduk di sebelah lo di kantin, berdiri di belakang lo waktu ngantri karcis busway, atau yang lebih serem lagi: duduk di balik pintu bertuliskan "BOSS".
Persis seperti dalam cerita Harry Potter, berdekatan dengan para Dementor bisa bikin lo tiba-tiba merasa suram, putus asa, hidup tiada guna, negara serasa mau bangkrut, kiamat seakan minggu depan, kerja kayak nggak ada gunanya, dsb dsb. Pada stadium lanjutan, infeksi Dementor bisa mengakibatkan timbulnya rasa curiga kalo orang lain berhasil, sirik kalo liat orang lain senang, bahkan terasa dorongan ingin nyabot sukses orang. Dengan kata lain, Dementor itu menular, dan dampak penularannya sangat merugikan. Hati-hati!
Kenapa kita sebaiknya jangan sampe ketularan jadi Dementor?
Karena nggak ada orang yang seneng denger keluhan, termasuk diri kita sendiri. Semakin banyak lo mengeluh, semakin lo benci sama diri sendiri. Semakin lo benci sama diri sendiri, lo semakin yakin bahwa diri lo nggak berguna. Semakin lo yakin diri lo nggak berguna, semakin tertutup jalan untuk hidup lebih baik.
Kenali Dementor Sejak Dini
Penampilan boleh nipu, tapi Dementor sejati nggak pernah bisa menyembunyikan sifat aslinya.
Ciri-ciri yang paling gampang dikenali adalah:
1. Frekuensi curhat yang sangat tinggi, dengan topik masalah pribadi yang seolah penting banget untuk diketahui semua orang, dan nggak ada solusinya.
Yang paling mengganggu dari kebiasaan Dementor yang satu ini adalah, mereka bisa bikin sebuah acara ngumpul yang tadinya 'seru' dan 'hore' jadi ngedrop dengan curhatan-curhatannya.
Contoh:
"Eh si X baru beli HP lho!" kata seseorang
"Oh ya, apa merknya?" sambut yang lain antusias
"Sony Ericsson, kalo nggak salah"
"SE?! Wah siap-siap aja tuh, kan batrenya cepet bocor. Nih gue pake SE baru sebentar udah rese gini batrenya... blablabla... mana harga jualnya cepet jatuh... blablabla... mau beli lagi nggak ada duit... blablabla... apa-apa sekarang mahal... blablabla... gaji nggak naik-naik..."
Pokoknya begitu si Dementor angkat bicara, semua yang hadir tiba-tiba merasa suntuk, lesu, nggak bergairah. Atau dengan kata lain, ya itu tadi: ngedrop .
2. Dementor selalu mampu melihat sisi jelek dari segala sesuatu, nggak peduli sebagus apapun keadaannya.
Kalo mau dibilang sebagai 'bakat', memang kemampuan Dementor yang satu ini nggak dimiliki kebanyakan orang. Saat semua orang terkagum-kagum atas kehebatan sesuatu, para Dementor dengan kejelian yang luar biasa selalu mampu menemukan celanya.
Contoh:
"Gue kemarin ketemu sama suaminya Ibu X. Ya ampun, orangnya ganteng sekali ya... udah gitu keliatannya baik, lagi."
"Iya, gue juga pernah ketemu. Dia juga setia, lho..."
"Jangan lupa, pinter pulak. Kalo nggak salah dia lulusan terbaik waktu kuliah dulu."
"Pantesan karirnya juga bagus, ya. Sekarang posisinya udah lumayan tinggi, kan ?"
"...kalo tidur pasti ngorok kaya babi," kata sang Dementor merusak suasana.
3. Dementor senang membandingkan diri dengan lawan bicara, sedemikian rupa sehingga dirinya terdengar jauh lebih apes, dan akhirnya lawan bicara menjadi sungkan.
Contoh:
"Hai, gue denger abis pindah rumah ya?"
"Iya nih, biasa... pinjeman dari kantor..."
"Ih enak ya, kantornya ngasih pinjemen rumah.. gue dong masih ngontrak mulu..."
"Oh..."
"Mana gaji nggak naik-naik, buat bayar kontrakan aja udah ngepas, gimana mau nabung buat beli rumah?"
"Ehm... tapi..."
"Udah mana sekarang BBM naik, apa-apa ikut naik, makin cekak aja deh rasanya... Kalo elu kan enak, gaji gede, fasilitas banyak..."
"Eh... permisi dulu ya, mau gantung diri dulu bentar boleh?"
4. Dementor gemar mematikan semangat orang lain. Seperti pasukan pemadam kebakaran ngeliat api, semakin besar apinya, semakin giat upayanya untuk memadamkan. Contoh:
"Gue mau coba bisnis baru nih!"
"Bisnis apa?"
"Jualan baju anak-anak"
"Yahhh... hari gini jualan baju! Nggak liat tuh, di ITC yang jualan baju udah segambreng?"
"...tapi koleksi gue unik-unik lho! Lain daripada yang lain deh!"
"Alaaah... unik kaya apa sih, paling sebentar lagi juga pasaran. Liatin aja!"
"Euh... gue juga berencana ngikutin perkembangan tren lho..."
"Emangnya lu kira gampang? Gue pernah tuh, coba jualan baju kayak elu. Awalnya semangat, eh terakhirnya malah rugi. Mana barang dagangan dibawa kabur orang..." dst dst dst.
Kiat Menghadapi Dementor
Cara paling aman adalah: jangan dideketin. Begitu seseorang yang ada di dekat lo menunjukkan ciri-ciri seorang Dementor, segeralah jauh-jauh. Cari alasan apa aja, bilang mau beli rokok ke Ujung Kulon kek, mau nguras sumur kek, terserah. Yang penting jangan deket-deket mereka. Ingat, Dementor itu sangat menular!
Checklist Dementor
Sedangkan bagi kalian yang selama ini telah menjadi Dementor tapi nggak menyadarinya, coba teliti daftar berikut. Kalo kalian merasa setuju dengan 5 pernyataan atau lebih, hati-hati, kalian sedang menjelma menjadi Dementor. Segeralah minta pertolongan profesional, sebelum terlambat.
  • Sebagian besar orang lebih beruntung dari gue
  • Nggak ada orang yang bisa hidup layak dengan gaji sekecil gue
  • Semakin lama, kondisi perekonomian semakin buruk. Gue nggak tau bulan depan masih bisa hidup atau enggak
  • Gue nggak tau gue ingin jadi apa
  • Gue benci sama kantor gue, tapi kalo gue resign nanti nggak ada kantor lain yang mau nerima
  • Naik pangkat? Jangan ah. Ntar kalo gagal gimana?
  • Tentu aja dia naik pangkat. Rajin jilat pantat, pasti.
  • Dari dulu memang gue ditakdirkan apes
  • Gue nggak pinter, makanya nggak bisa sukses kayak orang lain
  • Orang tua gue asal-asalan nyekolahin gue, makanya gue jadi kaya gini sekarang
  • Gue nggak kebayang gimana caranya biar bisa hidup lebih baik
  • Orang emang gampang kasih nasehat. Mereka belum ngerasain susahnya hidup gue, sih.
  • Percuma gue kerja keras, toh tiap bulan gajinya cuma segitu-segitu aja
  • Orang lain enak punya duit buat refreshing. Gue boro-boro refreshing, makan aja susah. Makanya harap maklum kalo gue stress.
  • Gue udah ketuaan untuk nyoba hal baru
  • Kenapa sih nggak ada orang yang ngertiin gue
  • Orang lain enak, punya orang tua kaya buat minjem duit kalo butuh. Giliran gue, yang ada emak gue nodong mulu buat beli beras
  • Kalo ada orang baik sama gue, pasti ada maunya
  • Boss muji gue? Pasti dia salah orang.
  • "7 Habits"-nya Steven Covey? Itu kan buatan Amerika, mana bisa berlaku di sini
  • Luna Maya aja masih ngejomblo, apalagi gue yang jelek begini
  • Emang dunia makin parah. Kucing aja makin hari makin kurang ajar.

Pesan bagi para Dementor Tema utama hidup kalian adalah: merasa diri sebagai orang paling apes sedunia.
Padahal sekarang penduduk dunia ada 6.7 miliar orang. Jadi, lo harus mengalahkan keapesannya 6.699.999.999 orang. Itu nggak gampang, lho. Apa iya lo sehebat itu?
^_^

Moral Story : Jangan dekati Dementor, dekatilah orang-orang yang berpikiran positif & mau maju.

Sabtu, 19 Juli 2008

Mengelola Keuangan dengan Baik akan Memperkuat Tali Pernikahan

Apakah Anda dan pasangan Anda sering bertengkar karena masalah keuangan? Apakah Anda sering berbeda dalam memanfaatkan pendapatan keluarga? Apakah Anda berharap bahwa pasangan Anda bukan “orang yang pelit” atau “pembelanja yang boros”?
Manajemen keuangan merupakan hal sangat penting yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan dalam hubungan, terutama dalam pernikahan. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan kebutuhan fisikal. Oleh karenanya, manajemen keuangan menjadi sangat penting. Lebih dari sekadar fisik, kelangsungan emosi keluarga juga sangat dipengaruhi oleh stabilitas keuangan keluarga.Uang seperti sebilah pisau, bisa memperkaya pernikahan atau menghancurkannya. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpercayaan, mendahulukan diri dari pada keluarga, ketidakjujuruan, atau bahkan perceraian. Masalah keuangan keluarga sering kali terjadi karena kurang pahamnya individu-individu di dalam keluarga tersebut mengenai pengetahuan keuangan dan kebiasaan keuangan yang buruk.
Kebiasaan Keuangan Personal
Walau banyak problem keuangan disebabkan oleh pengambilan keputusan yang kurang baik, akan tetapi sebenarnya kebanyakan dari masalah keuangan disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan seperti:
  1. Belanja berlebihan—impluse buying
  2. Terjerat dengan kehidupan materialistis
  3. Sangat dipengaruhi oleh status material
  4. Menggunakan uang untuk mengontrol orang lain
Masalah uang sangat erat kaitannya dengan emosi. Mungkin Anda pernah membeli hadiah untuk orang lain dengan berutang, dengan harapan mengurangi rasa bersalah karena ketidakpedulian Anda. atau mungkin Anda pernah pergi belanja hanya untuk mengurangi rasa kesedihan dan kesendirian? Kepribadian kita tentunya mempengaruhi kebiasaan keuangan kita. Seseorang yang spontanitas dan tidak khawatiran, mungkin akan menolak untuk melakukan perencanaan keuangan, seperti anggaran dan tabungan. Di lain pihak, seseroang yang sangat mengontrol keuangannya dan memiliki otoritas yang tinggi, akan menolak untuk membeli sesuatu kecuali barang tersebut memang sangat dibutuhkan. Sekali lagi dibutuhkan, bukan hanya diinginkan. Orang seperti ini mungkin akan sulit untuk berbagai kontrol keuangan dengan pasangannya.
Kebiasaan keuangan Anda juga dipengaruhi oleh prilaku Anda berkaitan dengan keuangan, di mana sebagian dipengaruhi oleh masa kecil Anda. Uang dapat dijadikan simbul kontrol, keamanan, kesalahan, ketakutan, dan masih banyak lagi. Anda tidak suka membicarakan perihal keuangan dengan pasangan Anda karena selama Anda dibesarkan, orang tua Anda sering kali bertengkar karena masalah keuangan? Mungkin Anda perlu membeli mobil baru agar merasa lebih dari tetangga Anda?
Kebiasaan vs Hubungan
Selain dari kebiasaan individu, hubungan antara pasangan dalam pernikahan sangat mempengaruhi keuangan Anda. Beberapa hal yang mempengaruhi keuangan keluarga adalah: komunikasi, keterkaitan emosi, saling menghormati, percaya, dan “love”. Bila Anda memiliki masalah dengan hal-hal ini, sangat mungkin Anda akan terkena masalah keuangan dalam keluarga. Beberapa masalah berkiatan dengan hubungan individu dalam keluarga yang bisa berakibat terhadap problema keuanga adalah:
  1. Kurangnya komunikasi antara Anda dan pasangan Anda.
  2. Terlalu mengontrol dan memanipulasi yang lain
  3. Keras kepala dan sangat egoisn Kurang rasa hormat pada pasangan
  4. Kepercayaan yang disalahgunakan
Komunikasi
Komunikasi yang efektif antar individu di dalam keluarga menjadi sangat penting untuk dapat mengelola keuangan secara bijak. Tahukah Anda apa yang diinginkan oleh pasangan Anda berkaitan dengan tujuan keuangan? Apakah Anda mendiskusikan bila ingin membeli sesuatu barang yang mahal harganya? Apakah Anda membicarakan bagaimana menggunakan “uang ekstra” seperi bonus tahunan dengan pasangan Anda?Komunikasi menjadi sangat dibutuhkan dan sangat kritikal untuk terlepas dari masalah keuangan. berkomunikasi dalam sebuah keluarga harus terus dibangun agar Anda dan pasangan Anda saling mengenal satu dengan yang lain. Ada beberapa hal yang bisa kami sarankan berkaitan dengan masalah komunikasi:
  1. Mulailah dengan menceritakan kebiasaan Anda dalam berprilaku berkaitan dengan uang, karena setiap individu memiliki prilaku yang berbeda karena dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berbeda. Dan teruskan dengan prilaku dan kebiasaan pasangan Anda.
  2. Setelah itu, jangan pernah beranggapan bahwa apa yang Anda lakukan adalah yang terbaik dan paling benar. Dengarkan apa yang dikatakan oleh pasangan Anda dan pertimbangkan secara masak. Mungkin saja pandangan Anda berdua bertolak belakang, hormati pandangan masing-masing, walaupun Anda sebenarnya tidak setuju dengan prilaku atau kebiasaan tersebut.
  3. Pembagian kerja sangatlah dibutuhkan dalam hal mengatur keuangan. Contoh singkatnya, siapa yang membayar semua kebutuhan sehari-hari rumah tangga. Misalkan, Anda sebagai istri yang harus membayarnya, suami dalam hal ini harus mentransfer dana yang cukup setiap bulannya untuk memenuhi semua kebutuhan keuangan keluarga. Bila Anda memutuskan untuk mendelegasikan satu orang untuk membayar semua tagihan bulanan keluarga, hal penting yang harus diperhatikan adalah kejujuran. Anda berdua haruslah terbuka satu dengan yang lain berkenaan dengan permasalahan uang. Jangan sampai bila Anda menggunakan rekening bersama dan salah satu dari Anda mengambil dana dalam jumlah besar dan tidak mengatakan kepada pasangan Anda. Begitu pasangan Anda membutuhkan untuk hal yang sangat penting ternyata dan yang tersedia tidak mencukupi.
  4. Jangan pernah menyalahkan pasangan Anda. misalkan pasangan Anda terlilit utang, dari pada Anda marah lebih baik Anda fokus untuk menyelesaikan hal tersebut bersama dengan pasangan Anda. Mengambil tindakan secara bersama akan mengingatkan Anda bahwa Anda dalam keluarga ini adalah satu.
Kontrol
Berkiatan dengan masalah kontrol, dapat dilihat dari dua sisi. Kontrol dalam hal keuangan yang baik seperti program menabung. Misalkan, pengeluaran yang tidak diikuti dengan program perencanaan yang baik, malah dapat mengakibatkan kerusakan kondisi keuangan. Pengeluaran kecil yang sering kali dilupakan lama-lama bisa sangat besar dan membebani pendapatan keluarga. Jadi perhatikan secara bijak kemana saja pengeluaran yang Anda dan keluarga lakukan setiap bulannya. Ini adalah berkiatan dengan mengontrol keuangan Anda.Dan sisi lain, adalah salah satu dari pasangan terlalu “mengontrol” pasangan yang lain. Dalam keluarga yang kurang komunikasi, seringkali satu orang lebih dominan dibanding pasangannya. Hal ini bisa sangat berbahaya. Bilamana terjadi, misalkan rumah bocor, pasangannya berharap bahwa “bos”-lah yang harus menyiapkan dana untuk perbaikan, karena ialah “bos”-nya. Atau tidak adanya kebebasan berpendapat dalam keluarga berkaitan dengan keputusan keuangan. Hal ini harus disikapi dengan bijak oleh Anda dan pasangan Anda.
Ide-ide Mengelola Keuangan secara Efektif
Mencari pemahaman berkaitan dengan kebiasaan, nilai yang mempengaruhi cara pandang Anda berkaitan dengan uang.
  1. Perhatikan bahwa setiap individu memiliki nilai-nilai, standar, dan tujuan yang mempengaruhi cara pandang mereka tentang uang dan bagaimana mereka menggunakannya.
  2. Pahami bahwa setiap aturan keuangan yang dibangun dalam keluarga harus mendapatkan masukan dari individu di dalamnya, pasangan suami-istri.
  3. Komunikasikan secara terbuka dan jujur kepada pasangan Anda mengenai kebiasaan keuangan keluarga. coba diskusikan aturan main keuangan yang akan Anda bangun bersama
  4. Tingkatkan pengetahuan Anda berkaitan dengan keuangan melalui buku-buku, seminar, dan lain-lain.
  5. Pertimbangkan semua motivasi Anda dalam proses pengambilan keputusan, agar keputusan tersebut memang sesuai dengan kondisi Anda
  6. Buat keluarga merasa nyaman dalam membicarakan persoalan keuangan. Jangan saling tuding, tapi saling mengisi satu dengan yang lain.
Berusahalah untuk mengubah kebiasaan buruk Anda berkaitan dengan keuangan, apalagi bila Anda sudah berkeluarga.
  1. Bangun kebiasaan mencatat pengeluaran yang Anda lakukan setiap bulannya. Anggaran adalah jantung perencanaan keuangan keluarga
  2. Tentukan dan tetapkan tugas dan tanggung jawab masing-masing individu dalam kaitannya dengan keuangan
  3. Hidup sesuai dengan pendapatan
  4. Pisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Cobalah mempertahankan pengeluaran walau Anda mendapat kenaikan pendapatan.
Pengeluaran merupakan hal terpenting dalam keuangan keluarga. Pengeluaran sangat mempengaruhi perjalanan keuangan Anda di masa datang.
  1. Hindari belanja hanya karena bujukan iklan. Tunda beberapa waktu dulu bila Anda ingin membeli sesuatu barang yang mahal harga.
  2. Berbagi pendapat untuk segala sesuatu barang yang mahal harganya.
  3. Kendalikan masalah utang Anda. Bunga kredit dan cicilan bulanan bisa sangat membebani arus kas bulanan keluarga. Jangan gunakan kredit untuk sesuatu yang tidak dibutuhkan.
Untuk mempersiapkan perjalanan keuangan di masa datang, sebaiknya setiap keluarga menyiapkan dana darurat yang bertujuan untuk kebutuhan darurat. Besarnya antara 3-6 bulan biaya bulanan. Tinjau ulang semua proteksi yang sudah dimiliki, seperti asuransi jiwa, kesehatan atau asuransi kendaraan/ rumah.

White Swan Online Store