Ketika Anda memutuskan untuk mengambil kredit dari bank baik itu rumah atau mobil, apakah hal-hal yang Anda pertimbangkan? Salah satunya tentu tingkat bunga. Apakah Anda sudah mengetahui darimana tingkat bunga itu ditentukan?. Jikalau belum, mungkin tulisan ini akan bermanfaat karena membahas jenis bunga dalam kredit perbankan yang membuat Anda sedikitnya tahu tentang bunga kredit yang selama ini diambil.
Bunga Flat
Bunga flat menerapkan tingkat bunga dan angsuran bulanan yang sama pada angsuran kredit setiap bulannya. Bunga flat cenderung digunakan pada kredit konsumen misalnya KPM (Kredit Pemilikan Mobil). Kelebihan dari tingkat bunga flat ialah jika sebelum jangka waktu kredit habis angsuran ingin dilunasi, maka kita hanya menghitung saja berapa sisa pokok hutang yang belum dibayar, sehingga akan terasa bahwa kredit yang kita angsur sebanding dengan sisa pokok hutang yang ada. Namun, hal ini juga menjadi kelemahan karena bank akan memberikan penalti apabila terjadi pelunasan diawal, maka berpikirlah lagi untuk mengambil kredit dengan tingkat bunga flat ini.
Sebagai contoh, ketika Anda ingin membeli sebuah mobil dengan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) seharga Rp. 200 juta dengan cara kredit di bank selama 3 tahun. Bunga flat yang ditawarkan mencapai 6%. Berapakah angsuran bulanan yang harus Anda bayar dengan DP Rp. 60 juta? Mencari bunga flat dengan mengkalikan pokok angsuran awal dengan suku bunga flat per tahun dan jumlah tahun jangka waktu kredit dibagi dengan jumlah bulan jangka waktu kredit sehingga didapatkan bunga dan angsuran per bulan menjadi Rp. 700.000 dan Rp. 4.588.888,889. Bila kita hitung selama 36 bulan, total bunga dan angsuran bulanannya menjadi Rp. 25.200.000 dan Rp. 165.200.000.
Bunga Efektif
Berbeda dengan bunga flat, penentuan bunga efektif didasarkan pada saldo pokok hutang bulan sebelumnya, sehingga nilai bunga pun semakin kecil seiring dengan saldo pokok hutang yang semakin kecil. Biasanya digunakan pada produk kredit jangka panjang, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kelebihan dari tingkat bunga ini ialah penetapan bunga disesuaikan dengan saldo pokok hutang bulan sebelumnya, sehingga semakin lama semakin kecil nilainya dan bagi pihak kreditur tidak akan memberikan penalti karena di awal angsuran pihak kreditur telah mendapatkan bunga yang besar.
Sebagai contoh, Anda berniat membeli rumah dengan KPR di bank tertentu. Harga rumah itu sendiri bernilai Rp. 400 juta, dengan bunga efektif 12% selama 10 tahun. Berapakah angsuran bulanan yang harus Anda bayar? Mencari bunga efektif per bulan dengan cara mengkalikan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya dengan suku bunga per tahun dan 30/360 (30 hari dalam satu bulan dan 360 hari dalam satu tahun) sehingga bunga pada bulan pertama dan angsurannya menjadi Rp. 4.000.000 dan Rp. 7.333.333,333. Bila kita hitung selama 120 bulan, total bunga dan angsuran bulanannya menjadi Rp. 242.000.000 dan Rp. 642.000.000.
Bunga Anuitas
Bunga anuitas prinsipnya sama seperti bunga efektif namun yang berbeda ialah angsuran bulanan yang akan tetap sama setiap bulannya. Sebagai contoh, sama seperti bunga efektif apabila menggunakan bunga anuitas berapakah angsuran bulanan yang harus Anda bayar? Mencari bunga anuitas per bulan dengan cara mengkalikan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya dengan suku bunga per tahun dan 30/360, sedangkan angsuran per bulan dengan mengalikan pinjaman dan suku bunga per tahun dan konversi suku bunga per bulan sehingga didapat bunga dan angsuran pada bulan pertama sebesar Rp. 4.000.000 dan Rp. 5.738.837,936. Bila kita hitung selama 120 bulan, total bunga dan angsuran bulanannya menjadi Rp. 288.660.552,3 dan Rp. 688.660.552,3.
Sistem Fixed dan Floating
Kita juga harus memperhatikan sistem bunga apa yang dipakai oleh pihak bank selaku kreditur? Apakah sistem bunga fixed atau sistem bunga floating? Hal ini penting dalam mengetahui apakah tingkat bunga kredit yang diambil menyesuaikan tingkat bunga pasar atau tidak. Sistem bunga fixed didasarkan pada sistem bunga kredit yang tetap jika tingkat bunga pasar berubah. Kelebihannya jika tingkat bunga pasar ternyata naik atau lebih tinggi dari tingkat bunga kredit maka kita diuntungkan dengan membayar bunga yang lebih kecil dari tingkat bunga pasar.
Begitu pula sebaliknya, sistem bunga floating (mengambang) didasarkan pada penerapan bunga kredit yang berubah jika tingkat bunga pasar berubah. Kelebihannya jika tingkat bunga pasar ternyata turun, maka kita diuntungkan dengan membayar bunga yang lebih kecil dari tingkat bunga kredit awal.
Perbandingan Bunga Flat dan Bunga Efektif
Kita bisa membandingkan bunga flat dan bunga efektif dari perhitungan sederhana diatas yaitu dengan bunga flat 6%, jangka waktu kredit 3 tahun dan saldo pokok hutang Rp. 140.000.000 dibandingkan dengan bunga efektif 12% dan saldo pokok hutang dan jangka waktu kredit yang sama.
Manakah yang lebih banyak total bunga dan angsurannya, apakah dengan bunga flat atau bunga efektif? Dengan bunga flat 6% total bunga dan total angsuran selama 36 bulan (3 tahun) hampir sama dengan bunga efektif. Hal ini mengindikasikan bahwa bunga flat 6% yang terkesan lebih rendah dari bunga efektif 12% ternyata nilainya jauh lebih besar dibandingkan dengan bunga efektif, sehingga Anda selaku pihak debitur sebaiknya bertanya tingkat bunga apa yang dipakai pihak bank selaku kreditur sebelum memutuskan untuk mengajukan kredit. Selain itu, juga diperhatikan sistem bunga yang diterapkan oleh bank tersebut agar Anda mengetahui lebih awal tentang bunga kredit perbankan yang diambil. Semoga bermanfaat.
Bunga Flat
Bunga flat menerapkan tingkat bunga dan angsuran bulanan yang sama pada angsuran kredit setiap bulannya. Bunga flat cenderung digunakan pada kredit konsumen misalnya KPM (Kredit Pemilikan Mobil). Kelebihan dari tingkat bunga flat ialah jika sebelum jangka waktu kredit habis angsuran ingin dilunasi, maka kita hanya menghitung saja berapa sisa pokok hutang yang belum dibayar, sehingga akan terasa bahwa kredit yang kita angsur sebanding dengan sisa pokok hutang yang ada. Namun, hal ini juga menjadi kelemahan karena bank akan memberikan penalti apabila terjadi pelunasan diawal, maka berpikirlah lagi untuk mengambil kredit dengan tingkat bunga flat ini.
Sebagai contoh, ketika Anda ingin membeli sebuah mobil dengan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) seharga Rp. 200 juta dengan cara kredit di bank selama 3 tahun. Bunga flat yang ditawarkan mencapai 6%. Berapakah angsuran bulanan yang harus Anda bayar dengan DP Rp. 60 juta? Mencari bunga flat dengan mengkalikan pokok angsuran awal dengan suku bunga flat per tahun dan jumlah tahun jangka waktu kredit dibagi dengan jumlah bulan jangka waktu kredit sehingga didapatkan bunga dan angsuran per bulan menjadi Rp. 700.000 dan Rp. 4.588.888,889. Bila kita hitung selama 36 bulan, total bunga dan angsuran bulanannya menjadi Rp. 25.200.000 dan Rp. 165.200.000.
Bunga Efektif
Berbeda dengan bunga flat, penentuan bunga efektif didasarkan pada saldo pokok hutang bulan sebelumnya, sehingga nilai bunga pun semakin kecil seiring dengan saldo pokok hutang yang semakin kecil. Biasanya digunakan pada produk kredit jangka panjang, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kelebihan dari tingkat bunga ini ialah penetapan bunga disesuaikan dengan saldo pokok hutang bulan sebelumnya, sehingga semakin lama semakin kecil nilainya dan bagi pihak kreditur tidak akan memberikan penalti karena di awal angsuran pihak kreditur telah mendapatkan bunga yang besar.
Sebagai contoh, Anda berniat membeli rumah dengan KPR di bank tertentu. Harga rumah itu sendiri bernilai Rp. 400 juta, dengan bunga efektif 12% selama 10 tahun. Berapakah angsuran bulanan yang harus Anda bayar? Mencari bunga efektif per bulan dengan cara mengkalikan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya dengan suku bunga per tahun dan 30/360 (30 hari dalam satu bulan dan 360 hari dalam satu tahun) sehingga bunga pada bulan pertama dan angsurannya menjadi Rp. 4.000.000 dan Rp. 7.333.333,333. Bila kita hitung selama 120 bulan, total bunga dan angsuran bulanannya menjadi Rp. 242.000.000 dan Rp. 642.000.000.
Bunga Anuitas
Bunga anuitas prinsipnya sama seperti bunga efektif namun yang berbeda ialah angsuran bulanan yang akan tetap sama setiap bulannya. Sebagai contoh, sama seperti bunga efektif apabila menggunakan bunga anuitas berapakah angsuran bulanan yang harus Anda bayar? Mencari bunga anuitas per bulan dengan cara mengkalikan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya dengan suku bunga per tahun dan 30/360, sedangkan angsuran per bulan dengan mengalikan pinjaman dan suku bunga per tahun dan konversi suku bunga per bulan sehingga didapat bunga dan angsuran pada bulan pertama sebesar Rp. 4.000.000 dan Rp. 5.738.837,936. Bila kita hitung selama 120 bulan, total bunga dan angsuran bulanannya menjadi Rp. 288.660.552,3 dan Rp. 688.660.552,3.
Sistem Fixed dan Floating
Kita juga harus memperhatikan sistem bunga apa yang dipakai oleh pihak bank selaku kreditur? Apakah sistem bunga fixed atau sistem bunga floating? Hal ini penting dalam mengetahui apakah tingkat bunga kredit yang diambil menyesuaikan tingkat bunga pasar atau tidak. Sistem bunga fixed didasarkan pada sistem bunga kredit yang tetap jika tingkat bunga pasar berubah. Kelebihannya jika tingkat bunga pasar ternyata naik atau lebih tinggi dari tingkat bunga kredit maka kita diuntungkan dengan membayar bunga yang lebih kecil dari tingkat bunga pasar.
Begitu pula sebaliknya, sistem bunga floating (mengambang) didasarkan pada penerapan bunga kredit yang berubah jika tingkat bunga pasar berubah. Kelebihannya jika tingkat bunga pasar ternyata turun, maka kita diuntungkan dengan membayar bunga yang lebih kecil dari tingkat bunga kredit awal.
Perbandingan Bunga Flat dan Bunga Efektif
Kita bisa membandingkan bunga flat dan bunga efektif dari perhitungan sederhana diatas yaitu dengan bunga flat 6%, jangka waktu kredit 3 tahun dan saldo pokok hutang Rp. 140.000.000 dibandingkan dengan bunga efektif 12% dan saldo pokok hutang dan jangka waktu kredit yang sama.
Manakah yang lebih banyak total bunga dan angsurannya, apakah dengan bunga flat atau bunga efektif? Dengan bunga flat 6% total bunga dan total angsuran selama 36 bulan (3 tahun) hampir sama dengan bunga efektif. Hal ini mengindikasikan bahwa bunga flat 6% yang terkesan lebih rendah dari bunga efektif 12% ternyata nilainya jauh lebih besar dibandingkan dengan bunga efektif, sehingga Anda selaku pihak debitur sebaiknya bertanya tingkat bunga apa yang dipakai pihak bank selaku kreditur sebelum memutuskan untuk mengajukan kredit. Selain itu, juga diperhatikan sistem bunga yang diterapkan oleh bank tersebut agar Anda mengetahui lebih awal tentang bunga kredit perbankan yang diambil. Semoga bermanfaat.