Hasil studi terbaru yang digelar oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Rakyat Jepang memperlihatkan masyarakat yang berusia 40 tahun dan memiliki kelebihan berat badan ternyata memiliki usia harapan hidup lebih lama ketimbang kelompok masyarakat lainnya.
"Kabar baik (paling tidak) bagi orang yang gemuk (chubby people)," demikian Yomiuri Shimbun di Tokyo, Kamis, mengutip studi yang mencoba mencari tahu upaya memiliki panjang umur tersebut.
Studi itu memperlihatkan kelompok masyarakat yang tergolong kurus (thin) dengan berat badan dibawah 53,5kg memiliki usia harapan hidup yang paling pendek. Kelompok ini juga rata-rata berpeluang meninggal enam atau tujuh tahun lebih cepat.
Hasil penelitian yang dipimpin oleh profesor Ichiro Tsuji dari Tohoku University itu menjadi lonceng peringatan bagi masyarakat yang ingin menjadi kurus, atau biasa di Jepang dijuluki "metabo", yaitu orang-orang yang memiliki syndrome metabolisme.
Tim riset pimpinan profesor Tsuji itu meneliti 50.000 penduduk di Propinsi Miyagi, dengan usia rata-rata respondennya 40 tahun ke atas. Para peneliti menanyakan kondisi kesehatan para responden dan mengelompokkannya dalam klasifikasi `body mass index" (BMI) guna mengetahui seberapa gemuk seseorang itu.
Hasil studi memperlihatkan pria usia 40 tahun dengan berat badan normal (reguler) 53,5kg - 72kg, ternyata memiliki tambahan harapan hidup 39,9 tahun lebih lama. Sedangkan kelompok pria yang memiliki kelebihan berat badan (overweight) memiliki harapan hidup 41,6 tahun lebih lama.
Kaum perempuan reguler miliki harapan hidup 47,9 tahun lebih lama, sementara kelompok perempuan yang overweight memiliki usia harapan hidup 48,5 tahun lebih lama. Untuk pria dan perempuan yang tergolong kelompok obesitas ( di atas 86,7kg) memiliki usia harapan hidup 39,4 tahun lebih lama (untuk pria) dan 46 tahun lebih lama bagi kaum perempuannya.
Sementara itu, bagi kaum pria kurus memiliki usia harapan hidup 34,5 tahun lebih lama, dan kaum perempuan kurus memiliki usia harapan hidupnya 41,7 tahun lebih lama. Perkiraan mengapa kelompok masyarakat yang kurus berpeluang meninggal lebih dulu dikarenakan mereka merokok dan adanya teori yang menyatakan orang kurus lebih mudah terjangkit penyakit.
Namun demikian hubungan antara kondisis fisik dan usia harapan hidup masih belum jelas dimengerti hingga saat ini. Mengenai hal itu, Shinichi Kuriyama, profesor di Tohoko University lantas buru-buru mengingatkan bahwa orang-orang yang ingin panjang umur hendaknya tidak "latah" untuk menambah berat badannya.
"Kabar baik (paling tidak) bagi orang yang gemuk (chubby people)," demikian Yomiuri Shimbun di Tokyo, Kamis, mengutip studi yang mencoba mencari tahu upaya memiliki panjang umur tersebut.
Studi itu memperlihatkan kelompok masyarakat yang tergolong kurus (thin) dengan berat badan dibawah 53,5kg memiliki usia harapan hidup yang paling pendek. Kelompok ini juga rata-rata berpeluang meninggal enam atau tujuh tahun lebih cepat.
Hasil penelitian yang dipimpin oleh profesor Ichiro Tsuji dari Tohoku University itu menjadi lonceng peringatan bagi masyarakat yang ingin menjadi kurus, atau biasa di Jepang dijuluki "metabo", yaitu orang-orang yang memiliki syndrome metabolisme.
Tim riset pimpinan profesor Tsuji itu meneliti 50.000 penduduk di Propinsi Miyagi, dengan usia rata-rata respondennya 40 tahun ke atas. Para peneliti menanyakan kondisi kesehatan para responden dan mengelompokkannya dalam klasifikasi `body mass index" (BMI) guna mengetahui seberapa gemuk seseorang itu.
Hasil studi memperlihatkan pria usia 40 tahun dengan berat badan normal (reguler) 53,5kg - 72kg, ternyata memiliki tambahan harapan hidup 39,9 tahun lebih lama. Sedangkan kelompok pria yang memiliki kelebihan berat badan (overweight) memiliki harapan hidup 41,6 tahun lebih lama.
Kaum perempuan reguler miliki harapan hidup 47,9 tahun lebih lama, sementara kelompok perempuan yang overweight memiliki usia harapan hidup 48,5 tahun lebih lama. Untuk pria dan perempuan yang tergolong kelompok obesitas ( di atas 86,7kg) memiliki usia harapan hidup 39,4 tahun lebih lama (untuk pria) dan 46 tahun lebih lama bagi kaum perempuannya.
Sementara itu, bagi kaum pria kurus memiliki usia harapan hidup 34,5 tahun lebih lama, dan kaum perempuan kurus memiliki usia harapan hidupnya 41,7 tahun lebih lama. Perkiraan mengapa kelompok masyarakat yang kurus berpeluang meninggal lebih dulu dikarenakan mereka merokok dan adanya teori yang menyatakan orang kurus lebih mudah terjangkit penyakit.
Namun demikian hubungan antara kondisis fisik dan usia harapan hidup masih belum jelas dimengerti hingga saat ini. Mengenai hal itu, Shinichi Kuriyama, profesor di Tohoko University lantas buru-buru mengingatkan bahwa orang-orang yang ingin panjang umur hendaknya tidak "latah" untuk menambah berat badannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar