White Swan Online Store

Senin, 22 Juni 2009

Perlukah Bimbingan Belajar ?

Pertanyaan seperti di atas sering muncul pada waktu-waktu tertentu dari pihak orang tua siswa maupun masyarakat pada umumnya yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan di negeri ini. Pertanyaan akan meluncur ketika anak-anak kita akan menghadapi ujian nasional dan tes masuk perguruan tinggi , karena pada saat itulah para orang tua siswa , terutama yang anaknya duduk di kelas 12 (kelas 3) SMA , sebab saat itulah beban besar untuk mengeluarkan biaya pendidikan anak-anaknya.

Bimbingan belajar sangatlah perlu, sebab bimbingan belajar tidak berarti mengeluarkan biaya, atau tidak sepenuhnya benar bahwa bimbingan belajar selalu berhubungan dengan mengeluarkan biaya Benarkah ? Sangat benar, alasannya ? Cobalah simak tulisan berikut !
  • Kehidupan Demokrasi : Guru tidak lagi menjadi pusat dan siswa tidak hanya menjadi peserta pasif dalam kegiatan pendidikan. Guru hanya membantu siswa untuk dapat mengambil keputusannya sendiri.
  • Perbedaan Individual : Pembelajaran yang umumnya dilakukan secara klasikal kurang memperhatikan perbedaan siswa dalam kemampuan dan cara belajarnya sehingga beberapa siswa mungkin akan mengalami kesulitan.
  • Perkembangan Norma Hidup : Masyarakat berubah secara dinamis. Demikian pula dengan berbagai norma hidup yang ada di dalamnya. Setiap orang harus bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan tersebut.
  • Masa Perkembangan : Seorang individu mengalami perkembangan dalam berbagai aspek dalam dirinya dan perubahan tuntutan lingkungan terhadap dirinya. Diperlukan penyesuaian diri untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
  • Perkembangan Industri : Seiring dengan perkembangan teknologi yang cepat, industri juga berkembang dengan pesat. Untuk memiliki karir yang baik, siswa harus bisa mengantisipasi keadaan tersebut. (sumber :ensiklopedia indonesia, dicari dengan kata kunci “bimbingan”)
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan
pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar
(respon) harus dapat diamati dan diukur.

  • Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan pengetahuan saja.
  • Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
  • Perubahannya tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar. Perubahan yang segera terjadi umumnya tidak dalam bentuk perilaku, tapi terutama hanya dalam potensi seseorang untuk berperilaku.
  • Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
  • Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disertai adanya penguat, berupa ganjaran yang diterima - hadiah atau hukuman - sebagai konsekuensi adanya perubahan perilaku tersebut.(sumber : ensiklopedia berbahasa Indonesia, dicari dengan kata kunci “belajar”)

Kesimpulannya, bimbingan belajar sangatlah penting dan tidak harus selalu melalui lembaga-lembaga bimbingan belajar yang kian banyak tersebar dari kota-kota besar sampai kota kecamatan, serta perlu mengeluarkan biaya besar untuk sekedar mengikuti bimbingan belajar sebuah mata pelajaran.
Yang diperlukan sekarang adalah menciptakan sebuah bimbingan dari pihak orang tua maupun guru supaya siswa memiliki kemauan, kebiasaan , dan motivasi untuk mau membuka kembali materi pengajaran yang telah mereka dapat di dalam kelas untuk dipelajari kembali serta dikembangkan. Sudah seharusnya siswa di tingkat sekolah menengah mulai menyadari kebutuhan bagi dirinya terhadap suatu ilmu , sehingga memiliki motivasi, kemauan untuk mencari dan mengembangkan sendiri sebab tidak mustahil hal itu dapat dilakukan oleh setiap siswa di jaman sekarang, yang serba mudah untuk mendapat berbagai macam informasi.
Source : http://bimbinganbelajar.net

Untuk informasi bimbingan belajar di Semarang, hubungi :
Bimbingan Belajar White Swan
Perum. Plamongan Indah J16-1
Semarang
Telp. (024) 7089-9690

Tidak ada komentar:

White Swan Online Store