White Swan Online Store

Jumat, 18 September 2009

Hukum Truk Sampah

Sebuah kisah dari teman :

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.
Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya & mulai menjerit ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum & melambai pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat. Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!" Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".
Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, & seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup.
Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka:
  • Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak.
  • Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya.
  • Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.

Kamis, 17 September 2009

Kisah Anak dan Sang Pianis

Seorang ayah, yang memiliki putra yang berusia kurang lebih 5 tahun, memasukkan putranya tersebut ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia ingin melihat anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal.
Selang beberapa waktu kemudian, di kota tersebut datang seorang pianis yang sangat terkenal. Karena ketenarannya, dalam waktu singkat tiket kkonser telah terjual habis. Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan, untuk dirinya dan anaknya.
Pada hari pertunjukan, satu jam sebelum konser dimulai, kursi telah terisi penuh, sang ayah duduk dan putranya tepat berada di sampingnya. Seperti layaknya seorang anak kecil, anak ini pun tidak betah duduk diam terlalu lama, tanpa sepengetahuan ayahnya, ia menyelinap pergi.
Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari bahwa putranya tidak ada di sampingnya. Ia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung pertunjukan, dan sedang berjalan menghampiri piano yang akan dimainkan pianis tersebut.
Didorong olehrasa ingin tahu, tanpa takut anak tersebut duduk di depan piano dan mulai memainkan sebuah lagu, lagu yang sederhana, Twinkle2 Little Star.
Operator lampu sorot, yang terkejut mendengar adanya suara piano mengira bahwa konser telah dimulai tanpa aba-aba terlebih dahulu, dan ia langsung menyorotkan lampunya ke tengah panggung. Seluruh penonton terkejut, melihat yang berada di panggung bukan sang pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil. Sang pianis pun terkejut, dan bergegas naik ke atas panggung. Melihat anak tersebut, sang pianis tidak menjadi marah, ia tersenyum dan berkata "Teruslah bermain", dan sang anak yang mendapat ijin, meneruskan permainannya. Sang pianis lalu duduk di samping anak itu, dan mulai bermain mengimbangi permainan anak itu, ia mengisi semua kelemahan permainan anak itu, dan akhirnya tercipta suatu komposisi permainan yang sangat indah. Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano tersebut. Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dengan meriah, karangan bunga dilemparkan ke tengah panggung. Sang anak jadi GR (Gede Rasa), pikirnya "Gila,baru belajar piano sebulan saja sudah hebat!" Ia lupa bahwa yang disoraki oleh penonton adalah sang pianis yang duduk di sebelahnya,mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya sempurna.

Apa implikasinya dalam hidup kita ? Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa, bahwa semua itu terjadi karena Allah ada di samping kita.
Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada Allah di samping kita, semua yang kita lakukan akan sia-sia. Tapi bila Allah ada di samping kita, sesederhana apapun hal yang kita lakukan hal itu akan menjadi hebat dan baik, bukan saja buat diri kita sendiri tapi juga baik bagi orang di sekitar kita.
Semoga kita tidak pernah lupa bahwa ada Allah yang selalu menyertai kita.

Kisah Dua Batu Bata Jelek

Seorang teman menceritakan kepada saya seperti di bawah ini.

***
Pada saat saya off beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seorang kawan yang baru menikah 1 tahun… mereka adalah pasangan yang sudah cukup lama menjalin hubungan sebelum memutuskan untuk menikah...(maklum.. mereka sudah pacaran mulai kuliah..). Akan tetapi pada saat itu kawan tersebut bercerita bahwa dia mengalami masalah rumah tangga yang cukup berat, bahkan dia berencana untuk menceraikan istri yang baru dinikahi tersebut...
Kemudian saya meminta dia untuk menceritakan apa ”masalah berat” yang mengancam rumah tangganya tersebut. Ternyata yang menjadi masalah adalah cuma karena salah pengertian saja... sang istri belum memahami apa kemauan dari sang suami...
Saya lalu teringat sebuah kisah yang pernah saya baca beberapa tahun yang lalu dan mungkin bisa bermanfaat bagi kawan tersebut..
***
Kisah itu tentang seorang fisikawan yang memutuskan untuk menjadi biksu. Seperti yang kita ketahui, tidak ada biksu yang kaya... mereka terbiasa hidup apa adanya..(padahal kalau saja dia mau melanjutkan hidup sebagai fisikawan pastilah dia sudah kaya raya sekarang...)
Pada suatu ketika para biksu tersebut ingin membangun sebuah wihara untuk mereka beribadah. Akan tetapi setelah mereka sanggup membeli tanah untuk wihara, mereka jatuh bangkrut. Mereka terjerat hutang. Tidak ada bangunan diatas tanah itu, bahkan sebuah gubuk pun tidak ada. Pada minggu – minggu pertama, mereka tidur diatas pintu – pintu tua yang mereka beli murah dari pasar loak. Mereka mengganjal pintu – pintu itu dengan batu bata disetiap sudut untuk meninggikannya dari tanah (tidak ada matras – tentu saja, mereka adalah petapa hutan).
Mereka hanyalah biksu – biksu miskin yang memerlukan sebuah bangunan. Mereka tidak mampu membayar tukang (bahan – bahan bangunan saja sudah cukup mahal). Jadi fisikawan tersebut harus belajar cara bertukang : bagaimana menyiapkan pondasi, menyemen, dan memasang batu bata, mendirikan atap, memasang pipa – pipa (pokoknya semuanya...). Dia adalah seorang mantan fisikawan dan guru SMA sebelum menjadi biksu, tidak terbiasa bekerja kasar. Setelah beberapa tahun dia menjadi cukup terampil bertukang. Tetapi pada saat memulai, ternyata bertukang itu sangatlah sulit.
Kelihatannya gampang, membuat tembok dengan batu bata : tinggal tuangkan seonggok semen, sedikit ketok sana, sedikit ketok sini. Ketika dia mulai memasang batu bata, dia ketok satu sisi untuk meratakannya, tapi sisi lainnya malah jadi naik. Lalu dia ratakan sisi yang naik itu, batu batanya jadi melenceng. Setelah diratakan kembali, sisi yang pertama malah terangkat lagi !!!!
Sebagai seorang biksu, dia memiliki kesabaran dan waktu sebanyak yang dia butuhkan. Dia pastikan setiap batu bata terpasang dengan sempurna, tak peduli berapa lama jadinya. Akhirnya dia berhasil menyelesaikan tembok batu batanya yang pertama dan berdiri dibaliknya untuk mengagumi hasil karyanya. Saat itulah dia melihatnya... Oh tidak... dia telah keliru menyusun dua buah batu bata. Semua batu bata yang lain sudah lurus, tetapi dua batu bata tersebut tampak miring. Mereka terlihat jelek sekali. Mereka merusak keseluruhan tembok. Mereka meruntuhkannya...
Saat itu semen sudah terlanjur keras untuk mencabut dua batu bata itu, jadi biksu itu bertanya kepada kepala wihara apakah dia boleh membongkar tembok itu dan membangun kembali tembok yang baru, atau kalau perlu, meledakkannya sekalian. Biksu itu telah berbuat kesalahan dan dia menjadi gundah gulana. Kepala wihara bilang tidak perlu, biarkan saja temboknya seperti itu.
Ketika biksu tersebut membawa tamu pertamanya berkunjung mengelilingi wihara yang baru setengah jadi, dia selalu menghindarkan membawa mereka melewati tembok batu bata yang dia buat. Biksu itu tidak suka jika ada orang yang melihatnya. Lalu suatu hari, kira – kira 3 – 4 bulan setelah dia membangun tembok itu, biksu tersebut berjalan dengan seorang pengunjung dan dia melihatnya.....
”Itu tembok yang indah,” pengunjung itu berkomentar dengan santainya.
”Pak,” biksu itu menjawab dengan terkejut, ”apakah kacamata Anda tertinggal di mobil? Apakah penglihatan anda sedang terganggu? Tidakkah anda melihat dua batu bata jelek yang merusak keseluruhan tembok itu?”
Apa yang pengunjung itu ucapkan selanjutnya telah mengubah keseluruhan pandangan biksu tersebut terhadap tembok itu, berkenaan dengan diri dia sendiri dan banyak aspek lainnya dalam kehidupan. Dia berkata, ”Ya, saya bisa melihat dua bata jelek itu, namun saya juga melihat 998 batu bata yang bagus.”
Biksu itu tertegun. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan, dia mampu melihat batu bata - batu bata lainnya selain dua bata jelek itu. Di atas, dibawah, di kiri, dan di kanan dari dua bata jelek itu adalah batu bata – batu bata yang bagus, batu bata yang sempurna. Lebih dari itu, jumlah bata yang terpasang sempurna, jauh lebih banyak daripada dua bata jelek itu. Selama ini mata biksu itu hanya terpusat pada dua kesalahan yang telah dia perbuat.... dia terbutakan oleh hal - hal lainnya. Itulah sebabnya biksu tersebut tidak tahan melihat tembok itu, atau tidak rela membiarkan orang lain melihatnya juga. Itulah sebabnya dia ingin menghancurkannya. Sekarang dia dapat melihat batu bata – batu bata yang bagus, tembok itu jadi tampak tidak terlalu buruk lagi. Tembok itu menjadi, seperti yang dikatakan pengunjung tadi, ” Sebuah tembok yang indah.”
Tembok itu masih tetap berdiri sampai hari ini, setelah puluhan tahun, namun biksu itu sudah lupa dimana letak persisnya dua bata jelek itu berada. Dia benar – benar tidak dapat melihat kesalahan itu lagi.

***
Berapa banyak orang yang memutuskan hubungan atau bercerai karena semua yang mereka lihat dari diri pasangannya adalah ”dua bata jelek?” Berapa banyak diantara kita yang menjadi depresi atau bahkan ingin bunuh diri, karena semua yang kita lihat dalam diri kita hanyalah ”dua bata jelek?” Pada kenyataannya, ada banyak, jauh lebih banyak batu bata yang bagus (diatas, dibawah, dikiri, dan dikanan dari yang jelek....) namun pada saat itu kita tidak mampu melihatnya. Malahan setiap kali kita melihatnya, mata kita hanya terfokus pada kesalahan yang kita perbuat. Semua yang kita lihat adalah kesalahan, dan kita mengira yang ada hanyalah kekeliruan semata, karena itu kita ingin menghancurkannya. Dan terkadang, sayangnya, kita benar – benar menghancurkan ”sebuah tembok yang indah”.
Kita semua memiliki ”dua buah bata jelek”, namun batu bata yang baik didalam diri kita masing – masing jauh lebih banyak daripada bata yang jelek. Begitu kita melihat batu bata yang baik, semua akan tampak tidak terlalu buruk lagi. Bukan hanya kita bisa berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan kesalahan – kesalahan kita namun juga bisa menkmati hidup bersama pasangan kita....
Saya juga mempunyai beberapa kawan yang berprofesi sebagai tukang bangunan. Mereka memberi tahu saya tentang rahasia profesi mereka :
” Kami para tukang bangunan selalu membuat kesalahan,” katanya, ”tetapi kami bilang kepada pelanggan kami bahwa itu adalah ”ciri unik” yang tiada duanya di rumah – rumah yang lain. Lalu kami menagih biaya extra untuk ”ciri unik” tersebut !!!”
Jadi, ”ciri unik” di rumah anda, bisa jadi, awalnya adalah sebuah kesalahan. Dengan cara yang sama, apa yang anda kira sebagai kesalahan pada diri anda, rekan anda, pasangan anda, atau hidup pada umumnya, dapat menjadi sebuah ”ciri unik”, yang memperkaya hidup anda di dunia ini, ketika anda tidak lagi terfokus padanya...

Cara Tuhan yang Ajaib (Kisah Nyata dari Andy Flores Noya)

Kisah Nyata dari Andy Flores Noya (Presenter Acara Kick Andy)

Malam itu saya gelisah. Tidak bisa tidur. Pikiran saya bekerja ekstra keras. Dari mana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Sampai jam tiga dini hari otak saya tetap tidak mampu memecahkan masalah yang saya hadapi.
Tadi sore saya mendapat kabar dari rumah sakit tempat kakak saya berobat. Menurut dokter, jalan terbaik untuk menghambat penyebaran kanker payudara yang menyerang kakak saya adalah dengan memotong kedua payudaranya. Untuk itu, selain dibutuhkan persetujuan saya, juga dibutuhkan sejumlah biaya untuk proses operasi tersebut. Soal persetujuan, relatif mudah. Sejak awal saya sudah menyiapkan mental saya menghadapi kondisi terburuk itu. Sejak awal dokter sudah menjelaskan tentang risiko kehilangan payudara tersebut. Risiko tersebut sudah saya pahami. Kakak saya juga sudah mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk itu. Namun yang membuat saya tidak bisa tidur semalaman adalah soal biaya. Jumlahnya sangat besar untuk ukuran saya waktu itu. Gaji saya sebagai redaktur suratkabar tidak akan mampu menutupi biaya sebesar itu. Sebab jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan pendapatan saya. Sementara saya harus menghidupi keluarga dengan tiga anak. Sudah beberapa tahun ini kakak saya hidup tanpa suami. Dia harus berjuang membesarkan kelima anaknya seorang diri. Dengan segala kemampuan yang terbatas, saya berusaha membantu agar kakak dapat bertahan menghadapi kehidupan yang berat. Selain sejumlah uang, saya juga mendukungnya secara moril. Dalam kehidupan sehari-hari, saya berperan sebagai pengganti ayah dari anak-anak kakak saya.
Dalam situasi seperti itu kakak saya divonis menderita kanker stadium empat. Saya baru menyadari selama ini kakak saya mencoba menyembunyikan penyakit tersebut. Mungkin juga dia berusaha melawan ketakutannya dengan mengabaikan gejala-gejala kanker yang sudah dirasakannya selama ini. Kalau memikirkan hal tersebut, saya sering menyesalinya. Seandainya kakak saya lebih jujur dan berani mengungkapkan kecurigaannya pada tanda-tanda awal kanker payudara, keadaannya mungkin menjadi lain. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Pada saat saya akhirnya memaksa dia memeriksakan diri ke dokter, kanker ganas di payudaranya sudah pada kondisi tidak tertolong lagi. Saya menyesali tindakan kakak saya yang "menyembunyikan" penyakitnya itu dari saya, tetapi belakangan – setelah kakak saya tiada -- saya bisa memaklumi keputusannya. Saya bisa memahami mengapa kakak saya menghindar dari pemeriksaan dokter. Selain dia sendiri tidak siap menghadapi kenyataan, kakak saya juga tidak ingin menyusahkan saya yang selama ini sudah banyak membantunya. Namun ketika keadaan yang terburuk terjadi, saya toh harus siap menghadapinya. Salah satu yang harus saya pikirkan adalah mencari uang dalam jumlah yang disebutkan dokter untuk biaya operasi. Otak saya benar-benar buntu. Sampai jam tiga pagi saya tidak juga menemukan jalan keluar. Dari mana mendapatkan uang sebanyak itu?
Kadang, dalam keputus-asaan, terngiang-ngiang ucapan kakak saya pada saat dokter menganjurkan operasi. "Sudahlah, tidak usah dioperasi. Toh tidak ada jaminan saya akan terus hidup," ujarnya. Tetapi, di balik ucapan itu, saya tahu kakak saya lebih merisaukan beban biaya yang harus saya pikul. Dia tahu saya tidak akan mampu menanggung biaya sebesar itu.
Pagi dini hari itu, ketika saya tak kunjung mampu menemukan jalan keluar, saya lalu berlutut dan berdoa. Di tengah kesunyian pagi, saya mendengar begitu jelas doa yang saya panjatkan. "Tuhan, sebagai manusia, akal pikiranku sudah tidak mampu memecahkan masalah ini. Karena itu, pada pagi hari ini, aku berserah dan memohon Kepada-Mu. Kiranya Tuhan, Engkau membuka jalan agar saya bisa menemukan jalan keluar dari persoalan ini." Setelah itu saya terlelap dalam kelelahan fisik dan mental.
Pagi hari, dari sejak bangun, mandi, sarapan, sampai perjalanan menuju kantor otak saya kembali bekerja. Mencari pemecahan soal biaya operasi. Dari mana saya mendapatkan uang? Adakah Tuhan mendengarkan doa saya? Pikiran dan hati saya bercabang. Di satu sisi saya sudah berserah dan yakin Tuhan akan membuka jalan, namun di lain sisi rupanya iman saya tidak cukup kuat sehingga masih saja gundah.

Di tengah situasi seperti itu, handphone saya berdering. Di ujung telepon terdengar suara sahabat saya yang bekerja di sebuah perusahaan public relations. Dengan suara memohon dia meminta kesediaan saya menjadi pembicara dalam sebuah workshop di sebuah bank pemerintah. Dia mengatakan terpaksa menelepon saya karena "keadaan darurat". Pembicara yang seharusnya tampil besok, mendadak berhalangan. Dia memohon saya dapat menggantikannya. Karena hari Sabtu saya libur, saya menyanggupi permintaan sahabat saya itu. Singkat kata, semua berjalan lancar. Acara worskshop itu sukses. Sahabat saya tak henti-henti mengucapkan terima kasih. Apalagi, katanya, para peserta puas. Bahkan pihak bank meminta agar saya bisa menjadi pembicara lagi untuk acara-acara mereka yang lain.
Sebelum meninggalkan tempat workshop, teman saya memberi saya amplop berisi honor sebagai pembicara. Sungguh tak terpikirkan sebelumnya soal honor ini. Saya betul-betul hanya berniat menyelamatkan sahabat saya itu. Tapi sahabat saya memohon agar saya mau menerimanya.
Di tengah perjalanan pulang hati saya masih tetap risau. Rasanya tidak enak menerima honor dari sahabat sendiri untuk pertolongan yang menurut saya sudah seharusnya saya lakukan sebagai sahabat. Tapi akhirnya saya berdamai dengan hati saya dan mencoba memahami jalan pikiran sahabat saya itu.
Malam hari baru saya berani membuka amplop tersebut. Betapa terkejutnya saya melihat angka rupiah yang tercantum di selembar cek di dalam amplop itu. Jumlahnya sama persis dengan biaya operasi kakak saya! Tidak kurang dan tidak lebih satu sen pun. Sama persis! Mata saya berkaca-kaca. Tuhan, Engkau memang luar biasa Engkau Maha Besar. Dengan cara-Mu Engkau menyelesaikan persoalanku. Bahkan dengan cara yang tidak terduga sekalipun. Cara yang sungguh ajaib.
Esoknya cek tersebut saya serahkan langsung ke rumah sakit. Setelah operasi, saya ceritakan kejadian tersebut kepada kakak saya. Dia hanya bisa menangis dan memuji kebesaran Tuhan.
Tidak cukup sampai di situ. Tuhan rupanya masih ingin menunjukkan kembali kebesaran-Nya. Tanpa sepengetahuan saya, Surya Paloh, pemilik harian Media Indonesia tempat saya bekerja, suatu malam datang menengok kakak saya di rumah sakit. Padahal selama ini saya tidak pernah bercerita soal kakak saya. Saya baru tahu kehadiran Surya Paloh dari cerita kakak saya esok harinya. Dalam kunjungannya ke rumah sakit malam itu, Surya Paloh juga memutuskan semua biaya perawatan kakak saya, berapa pun dan sampai kapan pun, akan dia tanggung.
Tuhan Maha Besar.

Kamis, 10 September 2009

Segitiga Kehidupan Saat terjadi Gempa menurut Doug Copp

Kisah Segitiga kehidupan (Triangle of Life) dari :
Doug Copp,
Kepala Penyelamat dan Manajer Bencana dari American Rescue Team International (ARTI).






Pengalaman
  • Saya telah merangkak di bawah 875 reruntuhan bangunan, bekerja sama dengan tim penyelamat dari 60 negara, dan mendirikan tim penyelamat di beberapa negara serta salah satu dari ahli PBB untuk Mitigasi Bencana selama 2 tahun.
  • Saya telah bekerja di seluruh bencana besar di dunia sejak tahun 1985.
  • Pada tahun 1996 kami membuat film yang membuktikan keakuratan metode bertahan hidup yang saya buat.
Percobaan
  • Kami meruntuhkan sebuah sekolah dan rumah dengan 20 boneka di dalamnya. 10 boneka "menunduk dan berlindung" dan 10 lainnya menggunakan metode bertahan hidup "segitiga kehidupan".
  • Setelah simulasi gempa, kami merangkak ke dalam puing-puing dan masuk ke dalam bangunan untuk membuat dukumentasi film mengenai hasilnya. Film itu menunjukkan bahwa mereka yang menunduk dan berlindung tidak dapat bertahan hidup dan mereka yang menggunakan metode saya "segitiga kehidupan" bertahan hidup 100%.
  • Film ini telah dilihat oleh jutaan orang melalui televisi di Turki dan sebagian Eropa, dan disaksikan pada program televisi di USA, Canada dan Amerika Latin.
Fakta
  • Bangunan pertama yang saya masuki adalah sebuah sekolah di Mexico City pada gempa bumi tahun 1985.
  • Semua anak berlindung di bawah meja masing-masing.
  • Semua anak remuk sampai ke tulang mereka. Mereka mungkin dapat selamat jika berbaring di samping meja masing-masing di lorong.
  • Pada saat itu, murid-murid diajarkan untuk berlindung di bawah sesuatu.
Teori Segitiga Kehidupan
  • Secara sederhana, saat bangunan runtuh, langit-langit akan runtuh menimpa benda atau furniture sehingga menghancurkan benda-benda ini, menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
  • Ruangan kosong ini lah yang saya sebut "segitiga kehidupan".
  • Semakin besar bendanya, maka semakin kuat benda tersebut dan semakin kecil kemungkinannya untuk remuk.
  • Semakin sedikit remuk, semakin besar ruang kosongnya, semakin besar kemungkinan untuk orang yang menggunakannya untuk selamat dari luka-luka.













Amati
Suatu saat anda melihat bangunan runtuh di televisi, hitunglah "segitiga kehidupan" yang ada. Segitiga ini ada di mana-mana dan merupakan bentuk yang umum.

Sepuluh Tip dalam Keselamatan Gempa Bumi
  1. Hampir semua orang yang hanya "menunduk dan berlindung" pada saat bangunan runtuh meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda akan remuk badannya.
  2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
  3. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.
  4. Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, bergulinglah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.
  5. Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
  6. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu tersebut rubuh ke samping, anda akan tertimpa dan terbelah dua olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, anda tidak akan selamat!
  7. Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki "momen frekuensi" yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.
  8. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh anda dari bagian luar bangunan akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda tertutup.
  9. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan; ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka & meninggal. Mereka mungkin dapat selamat dengan keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka. Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.
  10. Saya menemukan, pada saat saya merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas tidak memadat. Ruangan kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas.
Kontroversi tentang Segitiga Kehidupan (Triangle of Life)

Informasi mengenai "Segitiga kehidupan" dari Doug Copp ternyata sudah beredar dan dikenal secara luas sejak terjadi peristiwa serangan teroris 11 September WTC Building di USA. Doug Copp mengatakan bahwa dia mengklaim "segitiga kehidupan" ini sangat berperan untuk dapat membantu proses survival saat terjadi keruntuhan pada gedung. Tapi hal ini dianggap sebagai "Hoax" karena tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Kenapa metode ini tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah? Keterangannya kurang lebihnya begini: Ada contoh yang bisa memudahkan logika untuk kita. Susun beberapa benda diatas meja menjadi suatu susunan dan struktur tertentu, lalu goyangkan meja tersebut. Dari struktur yang jatuh tersebut, kita akan menemukan "segitiga2 kehidupan". Lalu kita susun kembali benda yang sama tersebut dengan bentuk persis seperti susunan dan struktur yang sama, lalu goyang kembali meja tersebut dari arah yang berbeda. "Segitiga2 kehidupan" yang terjadi akan sangat berbeda, ditempat yang tadinya (percobaan yang pertama) ada "segitiga kehidupan" akan tertimbun tanpa ruangan kosong! Dengan sumber dan arah gempa yang sulit sekali diprediksi, pembuktian tadi menunjukan bahwa metode ini sangat sulit sekali untuk diprediksi, kapan dan dimana "segitiga kehidupan" itu dapat terjadi. Gempa pada suatu bangunan itu kira2 akan seperti itu, akibat goyangan, dimana goyangan ini tidak dapat diketahui arahnya, yang mengakibatkan model bentuk keruntuhan pada struktur bangunan juga tidak pernah dapat bisa dipastikan. Sampai saat ini, seluruh referensi dari para ahli bangunan mengatakan bahwa berlindung dibalik meja atau benda2 yang seperti meja adalah yang paling baik, untuk menghindari kejatuhan dari atas. Berlindung disamping meja, menanggung risiko tertimpa benda yang jatuh, bahkan monitor komputer dimeja kita pun bisa menimpa kepala kita sendiri.

Jika rekan-rekan ingin mendapatkan informasi lebih lanjut berkaitan dengan pro kontra dari metode "segitiga kehidupan" ini, silahkan search di Google dengan kata kunci "Doug Copp". Di sana akan banyak didapatkan artikel yang menerangkan bahwa metode penyelamatan model Doug Copp justru lebih mendekatkan para korban gempa kepada risiko kematian yang lebih tinggi. Selain itu didapatkan hasil Penelitian yang menyebutkan bahwa penyebab kecelakaan tertinggi saat gempa adalah disaat seseorang berusaha pindah dari posisi semula.

Federal Emergency Management Agency (FEMA) dari Amerika memberikan rekomendasi yang apa yang seharusnya dilakukan saat gempa, detailnya adalah sbb :
1. Jika berada didalam ruangan -
  • Jatuhkan badan kelantai, cari perlindungan dibawah meja yang kokoh atau benda lain yang kecil kemungkinan jatuh sampai keadaan aman.
  • Bila tidak memungkinkan, cari perlindungan dekat dasar dinding. Lindungi Kepala dengan tangan anda.
  • Jauhi jendela, benda besar lain yang mudah tumbang, atau bahan kaca yang mudah pecah. Jangan berlindung dekat benda yang menggantung, kaca cermin atau furniture yang tinggi
  • Kematian dan kecelakaan selama gempa sering disebab kan kejatuhan benda, maka kenali ruangan dimana anda berada.
2. Jika berada diluar - carilah tempat terbuka yang jauh dari bangunan atau tiang listrik.

3. Jika sedang mengemudi - berhenti, tapi tetap berada didalam mobil. Jauhi jembatan, pohon-pohon, tiang listrik atau benda lain yang mudah tumbang.

4. Jika berada di pengunungan - waspada batu dari atas akibat getaran gempa.

5. Jika berada di pantai - pergilah ketempat yang tinggi dari permukaan laut.

Dan yang ini malah lebih parah lagi....

Catatan penting :
Metode segitiga kehidupan ini belum terbukti, dan bahkan pencetusnya is under investigation by a U.S. Department of Justice fraud unit.
Info lengkap dapat dibaca di:
http://snopes.com/crime/warnings/triangle.asp

Jumat, 04 September 2009

Kisah Bungkus Palsu Jessica Chandra

Jessica Chandra adalah anggota baru di sanggar tari. Wanita mungil itu selalu terlihat lincah dan riang. Gayanya luwes. Senyumnya ramah. Tidak banyak yang mengetahui usianya sudah berkepala tiga. Sepintas gayanya lebih mirip mahasiswi daripada seorang Ibu beranak satu.
Minggu lalu Jessica terlambat. Dia tidak ingin kejadian itu terulang lagi. Setelah sepeda motor bututnya diparkirkan, dengan langkah tergesa-gesa Jessica langsung menuju meja resepsionis. Masih seperti biasa, senyum lebar selalu menyungging di bibirnya. Lalu dia menyodorkan kartu keanggotaan untuk diabsensi.
Jessica baru menyadari air botol minum di kantong samping ranselnya kosong. Ternyata dia lupa mengisi ulang botol minumnya karena tergesa-gesa. Jessica mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Mencari air dispenser. Dalam benaknya, disanggar tari sebesar itu pasti ada air dispenser yang disediakan untuk para member.
Dengan rasa sungkan dan ragu, Jessica bertanya kepada resepsionis apakah ia boleh meminta botol air minumnya diisi kembali. “Oh, boleh” jawab resepsionis. Dipanggillah seorang pelayan dapur
“Maaf, mbak. Saya lupa mengisi air minum, boleh tolong diisikan ?” Tanya Jessica
Jessica lalu memberikan botol minum berukuran 500 cc itu kepada pelayan dapur. Pelayan dapur agak ragu menerima botol minum tersebut. Dengan gelisah ia masih berdiri di sana, seakan-akan menunggu persetujuan dari seseorang. Jessica sedikit heran. Keengganan itu terlihat begitu jelas.
Kemudian datanglah seorang wanita paruh baya. Entah siapa dia, tapi Jessica sering melihatnya di kafe lantai bawah. Mungkin pemilik sanggar tebaknya. Jessica merasa tidak enak dengan tatapan tajam dari mata wanita itu. Pelayan dapur agak gugup menjelaskan maksudku kepada wanita tersebut.
“Mbak ini minta air minum,” kata pelayan kepada wanita tua.
Wanita tua dengan sorot tidak bersahabat berkata :
“Kenapa tidak beli saja air mineral, dek ? Kami ada menjualnya di sini.”
Jessica menangkap pesan penolakan. Dia tau wanita itu enggan mengisikan air minumnya.
“Oh, gak boleh ya. Kalo gitu gak papa kok.”
Senyum Jessica sedikit agak dipaksa. Dia mengambil kembali botol minumnya dari tangan pelayan dapur dan segera bergegas melangkah ke lantai dua. Meski sedikit kecewa, Jessica menghibur diri bahwa dia tidak akan mati dehidrasi saat latihan.
Sementara di lantai bawah, masih terdengar debat kecil antara wanita tua itu dengan resepsionis. Jessica tidak lagi memperdulikan. Dia hanya ingin latihan hari itu segera usai.

***
Hari berikutnya, Jessica masih rutin mengikuti latihan seperti biasanya. Meski ada rasa tidak enak, Jessica tetap santun menundukkan kepalanya sambil tersenyum kepada wanita tua itu ketika menyapanya. Jessica sama sekali tidak pernah menceritakan kejadian itu pada siapapun. Yang pasti sejak itu, Jessica sangat memperhatikan botol air minumnya.
***
Suatu sore, Jessica tidak mengendarai sepeda motor bututnya. Suaminya berjanji akan menjemputnya. Hujan mengguyur deras sekali. Usai latihan, Jessica segera turun. Dia melihat hidangan mie goreng dan nasi goreng di meja. Malam itu adalah perayaan tahun pertama berdirinya sanggar tari. Wanita tua itu terlihat sibuk melayani para member lainnya.
Mengajak mereka makan. Banyak yang menolak halus, mungkin takut gemuk, mungkin juga ingin segera pulang. Jessica pun menolak halus ketika ditawarkan. Makan terburu-buru bukan kebiasaannya. Lagipula, dia tidak ingin suaminya menunggu lama.
Jessica mengecek HPnya. Ternyata sms dari suaminya mengabari terlambat menjemput. Jessica masih berdiri di luar dan menunggu di sana. Tiba-tiba wanita tua itu telah di sampingnya.
“Kamu lagi menunggu seseorang ?”
“Iya. Suamiku”
“Suami ? Saya pikir kamu masih mahasiswi.”
Jessica tertawa. “Aku sudah 35 tahun.”
“Menikah muda ya ?”
“28”.
Jessica tidak tau pasti apakah umur segitu termasuk menikah muda.
“Bukankah kamu yang biasanya mengendarai sepeda motor ?” tanya lagi wanita itu
Tentu saja mudah dikenali. Karena Jessica satu-satunya wanita yang
mengendarai sepeda motor ke sanggar. Kebanyakan member yang lain mengendarai mobil, sebagian lagi didrop oleh supir.
“Iya. Hari ini dijemput suami, jadi aku gak bawa motor.”
“Oh, itu dia jemputanku” Jessica menunjuk pada sebuah mobil Mercedes hitam mengkilap seri terbaru yang berhenti pas di tempatnya menunggu.
“Bukankah Itu mobil Bapak Ardiansyah ?” tanya wanita tua penuh rasa penasaran.
“Yah, Ardiansyah adalah suamiku.”

Wanita itu terkejut. Tatapannya masih tidak percaya ketika melihat Jessica melambaikan tangan dan menembus hujan masuk ke dalam mobil.
Mobil itu telah lama berlalu, tapi wanita tua masih berdiri sana, melongo.
Ketika memori membawanya kembali pada kejadian air minum itu, rasa malu menghantam keras hatinya. Tiba-tiba dunia terasa gelap.
Ardiansyah !
Dia adalah sponsor utama yang selalu mendukung kegiatan sanggar tarinya.
“Oh, tidak …”

Moral Story :
Sahabat, Kita sering menganggap diri kita adalah orang baik. Tapi ketika kita dihadapkan pada bungkus luar dari apa yang mereka pakai, dari kendaraan yang digunakan, begitu gampangnya sikap hati kita berubah.
Bila ‘bungkus luar’ itu bagus, kita cenderung ‘mengangkat tinggi-tinggi’ orang tersebut. Sebaliknya bila ‘bungkus luar’ jelek, kita lalu menjengkalnya, menyepelekan mereka. Senyum kita jadi palsu. Kebaikan hati kita jadi basa-basi.
Hendaknya di dalam pelayanan, kita juga tidak memandang 'bungkus luar' dari tiap-tiap orang.

Selasa, 01 September 2009

7 Tipe Jawara Bisnis

Paulus Bambang W.S. pernah menulis dalam Warta Ekonomi bahwa ada 7 Tipe Jawara Bisnis. Berikut ini kutipan selengkapnya.
Banyak yang terkejut ketika Keluarga Sampoerna, dimotori oleh Putera dan Michael Sampoerna, melepas saham yang selama ini menjadi ikon dan identitas mereka, yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP). Tak ada rumor yang mampu dibaca oleh analis, pemegang saham, dan karyawan. Sebuah transaksi yang, menurut banyak pihak, nyaris tak terdengar. Ketika rahasia itu terungkap, banyak kalangan yang kaget dan bertanya, mengapa dan apa apa?

Padahal, dalam konteks lain yang tak sebesar HMSP, banyak pengusaha yang melakukan terobosan nyaris sama. T.P. Rachmat, mantan petinggi Astra, melepas ikon Adira Finance (“Adira” sing katan dari Adi Rachmat, nama ayah beliau) ke Grup Danamon, dan Adira Mobil ke partner eksekutifnya, Stanley Atmadja. Saya belum tahu apakah Danamon akan mengubah brand Adira. Namun, tampaknya Stanley sudah siap dengan ikon baru, mengubah Adira Mobil menjadi ASCO (Atmadja Stanley Company). Di sini T.P. Rachmat rela melepas ikon untuk ganti haluan menekuni bisnis pertambangan.

Hiruk pikuk ganti haluan dan “ganti baju” memang lebih semarak dalam beberapa tahun belakangan. Nah, kalau ditelusuri, meminjam istilah Jim Collins dalam bukunya Good to Great, pemimpin yang berani melakukan lompatan adalah pemimpin yang berkarakter good to great. Jim menulisnya sebagai professional will number 2 yang mantranya berbunyi: “demonstrates an unwavering resolve to do whatever must be done to produce the best long-term result, no matter how difficult”. Berarti gaya Putera dan Michael, serta T.P. Rachmat, sudah bisa disejajarkan dengan pemimpin dunia pengelola Abbot, Circuit City, Fannie Mae, Gillette, Kimberly-Clark, Kroger, Nucor, Philip Morris, Pitney Bowes, Walgreens, dan Wells Fargo.

Tujuh Tipe Jawara Bisnis
Mengamati kiprah dua tokoh bisnis di Indonesia tersebut, dan melakukan studi lanjut atas karya Jim Collins, Noel Tichy, Warren Bennis, dan Daniel Coleman, saya membuat rumusan tipe dan karak ter pemimpin bisnis dengan gaya dan triknya yang sangat berbeda, yang akan membawa perusahaannya searah dengan karakternya.

Pertama, saya sebut sebagai tokoh berkarakter PEMIMPI (The DREAMER). Pemimpi ini bukan pengkhayal. Pemimpi ini adalah pemim pin yang berkarakter kuat mencari misi dan visi yang baru, menco ba menghidupi misi dan visi yang dipikirkannya, dan berusaha sekuat tenaga mewujudkannya. Dalam bahasa warna, saya simbolkan sebagai pemimpin yang berdarah MERAH (RED BLOOD LEADER), yang berarti berani bertualang dalam dunia ide dan konsep untuk mene lurkan gagasan baru yang belum dipikirkan sebelumnya.

Kedua, tipe jawara kelas PERANCANG (The ARCHITECT). Kelas ini merupakan pemimpin yang berkarakter yang bisa menerjemahkan mimpi menjadi cetak biru yang solid dan lengkap. Mampu merangkai sistem dan infrastruktur serta tahapan pembangunan kampiun bisnis yang akan dikerjakan. Hasilnya sebuah rancang bangun dan rancang sistem yang sangat integrated dan mampu dijadikan competitive edge yang mumpuni. Simbolisasi warnanya adalah si JINGGA (ORANGE JUICE LEADER) yang melambangkan gairah yang meluap untuk mencipta sebuah karya yang membahana.

Ketiga, tipe pemimpin yang mampu membangun secara kokoh apa yang telah dirancang dengan teliti. Kadang menggunakan pendekatan preman atau buldoser, dan kadang harus keras mengangkat batu karang dengan gaya EXCAVATOR, dan sering pula dengan sentuhan lembut tangan malaikatnya Maradona. Ini jenis pekerja keras karena meletakkan fondasi bisnis agar bisa kokoh bertahan sampai beberapa generasi. Tipe ketiga ini saya sebut sebagai PEMBANGUN (The BUILDER) dengan warna KUNING (YELLOW BIRD) yang melambang kan kerja keras dan pantang menyerah, tetapi masih mempertahankan aspek kehati-hatian yang terkalkulasi secara baik.

Keempat, saat perusahaan sudah melaju pesat dan persaingan mulai ketat, diperlukan pemimpin yang mau mempertajam business model dan business process agar tetap unggul dalam persaingan. Pembenahan sistem dan jaringan bisnis mulai dipertajam dan diper kuat. Segala jenis strategic initiatives macam CRM, SCM, MCM, PLM, dan TCM mulai dicanangkan. Pemimpin yang mampu melakukan penajaman sisi operasional dan struktural bisnis ini saya pang gil sebagai The SHAPER (PENAJAM), bukan penujum yang mengandalkan hoki untuk memenangkan persaingan. Warna yang saya alokasikan bagi The SHAPER adalah HIJAU (GREEN FIELD). Artinya, mampu memba wa pertumbuhan dengan kesehatan bisnis yang baik. Hijau melam bangkan kesuburan dan ketatalaksanaan yang rapi dan teratur. Hijau bukan menakutkan, melainkan membawa kedamaian dan kesegaran karena sistem akan tertata dengan manis.

Kelima, ini yang paling menyenangkan. Setelah pohon mulai tumbuh subur, berbunga, dan berbuah lebat, diperlukan seorang PENUAI (The HARVESTER) yang cakap, yang tahu mana yang harus dituai, mana yang harus dibuang, dan mana yang harus ditunggu. Penuai yang baik tahu kapan waktu menuai dan menanam kembali agar bisa menghasilkan pohon untuk generasi berikutnya. Ini bagaikan kelompok bangsawan dan kesatria yang berdarah BIRU (BLUE OCEAN) yang secara aristokrat mampu memilah buah baik dan mempertahankan pohon agar tetap baik. Bukan asal tebang, melainkan tebang pilih dengan gaya Richard Branson pemilik Virgin.

Keenam, setelah masa berbuah yang sangat lebat, timbul para doks yang harus dihadapi. Apakah mempertahankan pohon bisnis yang ada, atau melakukan S Curve kedua agar tidak tua dan melambat pertumbuhannya, atau harus mengganti pokok pohon dengan tanaman baru yang bisa menghasilkan buah lebih baik. Ini karakter seorang The REINVENTER (PEMBARU). Ini tipe sangat langka, kurang dari 2% pemimpin mempunyai keberanian seperti itu. Putera Sampoerna dan T.P. Rachmat adalah contoh pemimpin yang setidaknya berani mengambil langkah yang bagi banyak pihak diang gap sebagai judi. Dalam bahasa perlambang, saya sebut sebagai pemimpin berwarna NILA (INDIGO), karena keberanian menitikkan nila di tengah susu sebelanga. Kalau berhasil, ia akan dipuja bak dewa. Sebaliknya, kalau gagal, ia akan dihujat bak pengkhianat yang tak termaafkan. Nila akan berbuah jadi mahkota, atau merusak susu sebelanga, adalah taruhan bagi pembaru macam begini.

Ketujuh, kalau tidak berani melakukan rombakan mendasar tetapi memilih S Curve kedua dengan kaizen, maka yang diperlukan adalah pemimpin yang berfungsi sebagai The OPERATOR (PELAKSANA), yang menjaga agar pohon bisnis tetap berbuah walau pohon sudah pada tahap matang (mature) dan mengarah ke penurunan (declicing phase). Warna yang cocok untuk sang OPERATOR adalah SUTRA UNGU (VIOLET SILK), lambang kemegahan sekaligus warna kematian, lam bang kemegahan sekaligus duka cita. Bak kabut sutra ungu.

Semua pemimpin setidaknya memiliki seluruh aspek dalam tujuh karakter tersebut, tetapi ada satu yang menonjol dalam dirinya. Ini akan jelas terlihat dalam trik dan strateginya pada saat memimpin, apalagi dalam menghadapi bahaya dan tantangan. Bahwa ada yang memiliki split personality, itu lumrah saja. Namun, dalam menghadapi krisis, akan ketahuan belang karakter mereka. Carly akan tampil sebagai seorang Carly Fiorina tatkala harus berhadapan dengan BOD-nya Hewlett-Packard. Dan ia rela dipecat, karena ia bukanlah tipe operator seperti yang diharapkan BOD-nya. Karakter ini bisa digunakan pula untuk menyusun the best team dalam perusahaan Anda.

Resume 7 Tipe Jawara Bisnis :
Jawara #1 : Sang Pemimpi (The Dreamer / Red Blood Leader)
Jawara #2 : Sang Perancang (The Architect / Orange Juice Leader)
Jawara #3 : Sang Pembangun (The Builder / Yellow Bird/Yellow Lamp)
Jawara #4 : Sang Penajam (The Sharper / Green Field)
Jawara #5 : Sang Penuai (The Harvester / Blue Ocean)
Jawara #6 : Sang Pembaharu (The Reinverter / Indigo)
Jawara #7 : Sang Pelaksana (The Operator / Violet Silk)

Anda bisa membaca selengkapnya pada masing-masing artikel di blog saya ini.

Cara Mencegah Pencucian Kidney (Dialysis)

Dari e-mail teman saya :

*****
Rumah saya ada tanam pohon buah Lycee selama 50 puluhan tahun tapi saya tidak tahu bahwa ini adalah obat yang berharga. Di Taiwan banyak yang menderita penyakit kidney, mungkin orang disekitar anda ada yang harus melakukan dialysis, mungkin ada yang mau coba, maka harap sebarkan resep ini untuk membantu orang yang memerlukannya, ini sangat berpahala! Terima kasih.
Di hampir semua rumah sakit besar ada tersedia alat "dialysis", dimana darah dialirkan melalui mesin untuk membuang bahan2 yang berbahaya, hal ini dilakukan khususnya bagi orang yang buah pinggangnya telah hilang daya kerjanya.Daya buah pinggang saya gagal dikarenakan saya mempunyai penyakit Diabetes selama 20 tahun, sudah malas hidup tetapi anak masih kecil, maka saya terus hidup dengan tabah.
Selama ini saya sangat anti resep obat Cina, selama 20 tahun ini saya berobat dengan dokter, sampai suatu hari saya harus memasuki ruang Dialysis, maka tiba2 saya sadar kenapa tidak mencoba resep ini dan mendapatkan suatu harapan.
Setelah kedua kali Dialysis, anak famili saya menawarkan resep obat Lycee ini, katanya dijamin tidak perlu lagi dialysis, saya segera menerimanya. Pada hari yang sama beliau memberikan saya minum sop buah pinggang, saya bagi dua kali meminumnya, pada hari kedua saya minum lagi 1.5 mangkok sop buah pinggang babi, dan merasakan ada kemajuan membuang air kecil.
Sebenarnya pada hari ketiga saya harus melakukan dialysis, tapi dokter yang memeriksa mengatakan tidak perlu lagi. Saya terus meminum obat ini sekitar selama 1 minggu, dengan kaget dokter mengatakan bahwa fungsi kidney saya telah pulih dan segera bisa keluar dari rumah sakit.

RESEP OBAT CARA MENCEGAH PENCUCIAN KIDNEY (DIALYSIS):
BIJI BUAH LYCEE SEGAR 7 BIJI (dihancurkan dan dibungkus dengan kain perban), beli 1 buah pinggang (ginjal) babi (diiris tipis, buang urat2 putihnya), kemudian dicuci bersih, masukkan biji lycee tadi sekalian didalam mangkok besar, tambahkan air cuci beras yang kedua kali sebanyak 2 mangkok, dikukus dengan alat steam listrik selama ½ jam.Ini untuk sekali minum (semua), niscaya bisa mujarab.

Saya sendiri tercegah dari dialysis dengan resep ini, semoga kita bisa saling membantu.
*****

Marilah kita sebarkan resep dari e-mail di atas dari teman saya ini untuk menolong orang dengan baik hati. Dengan cara singkat dan hemat agar berbagi sesama kita.

7 Tipe Hati Pemimpin

Paulus Bambang W.S., mantan direktur PT Astra Graphia yang sekarang menjabat sebagai vice president director PT United Tractors Tbk, punya gagasan menarik soal hati dan karakter pemimpin.
Dalam buku bertajuk Lead to Bless Leader (Mei, 2009), yang dihadiahkannya kepada komunitas pemimpin di Indonesia, ia memaparkan hasil pengamatannya tentang tujuh karakter dan hati pemimpin. Ketujuh karakter ini sangat memengaruhi gaya kepemimpinan dan perlakuan seorang pemimpin terhadap karyawan.

#1 Pemimpin Berhati Penjajah
Dia memosisikan karyawan sebagai budak tanpa nilai dan hak. Memberi pekerjaan kepada karyawan dianggap sebagai kebaikan hati yang tak terbalaskan. Dia menganggap dirinya raja besar sehingga pantas untuk menerima loyalitas absolut dari karyawan, termasuk kehidupan pribadi mereka. Dalam konteks karyawan sebagai sumber daya, dia menganggap karyawan adalah daya, bukan sumber daya, apalagi manusia.

#2 Pemimpin Berhati Penyamun
Dia memosisikan karyawan sebagai buruh yang hanya memiliki sedikit hak tetapi menanggung segudang kewajiban. Hak karyawan diberi dalam konteks normatif minimal. Kewajiban dituntut secara posesif maksimal. Karyawan dianggap sebagai daya dengan sedikit sumber yang mudah dicari penggantinya.

#3 Pemimpin Berhati Pengawas
Dia memosisikan karyawan sebagai sumber daya, disamping modal finansial dan mesin, yang cukup penting untuk merealisasikan hasil produksi barang dan jasa. Dia harus dikelola secara cermat dan diberi program pelatihan dan pengembangan agar menjadi sumber daya dengan kualitas tinggi.

#4 Pemimpin Berhati Petani
Dia memosisikan karyawan sebagai sumber daya manusia. Dia menyeimbangkan antara kebutuhan karyawan sebagai sumber daya dan sebagai manusia. Dia juga memikirkan aspek kebutuhan manusia yang amat berbeda dengan sumber daya nonmanusia.

#5 Pemimpin Berhati Penggembala
Dia sudah memiliki kecenderungan pada sisi manusia, bukan pada sisi sumber daya. Dia menganggap karyawan sebagai makhluk hidup sesama ciptaan Tuhan yang patut diberdayakan sesuai dengan kodrat ilahinya.

#6 Pemimpin Berhati Pelayan
Dia justru melihat karyawan sebagai subjek yang perlu dilayani; bukan subjek yang harus melayani pemimpinnya. Dia melihat struktur organisasi sebagai piramida terbalik, yang menganggap pimpinan harus mendukung karyawan agar mampu berprestasi sebaiknya untuk melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Prinsip segitiga terbalik inilah yang membuat sisi kemanusiaan karyawan menjadi lebih bermakna, dia sebagai pekerja, anggota keluarga dan masyarakat yang harus dipenuhi kebutuhannya secara simultan.

#7 Pemimpin Berhati Parent atau Orangtua
Dia melihat karyawan sebagai anak yang harus dibesarkan, dididik, dan dikembangkan agar dapat mewarisi kepiawaian yang dimilikinya, dan kursi kepemimpinan yang didudukinya saat ini. Karyawan tidak diperlakukan sebagai orang lain, tetapi sebagai anggota keluarga yang harus dibina secara harmonis dengan memperlihatkan unsur perasaan yang jauh lebih mendalam dari sekadar intelektual. Secara lebih menyeluruh, Paulus Bambang mencoba memberikan gambaran mengenai sosok tujuh karakter pemimpin sesuai dengan hati mereka masing-masing.

Dia menyorotinya dari lima aspek penting: fokus pada sumber daya manusia; cara pandang terhadap hak bawahan; pola instruksi; penghargaan atas kinerja karyawan; dan bagaimana terminasi hubungan alias pemutusan hubungan kerja. Hasil pengamatan di atas menarik.
Pertama, karena pengamatnya adalah seorang praktisi yang berkecimpung secara tungkus lumus di bidang bisnis dan aktif dalam organisasi sosial keagamaan. Pengalaman lebih dari 25 tahun bekerja dari posisi bawah sampai ke posisi puncak organisasi, tentu memberi bobot terhadap pengamatan tersebut.
Kedua, karena Paulus Bambang berkiprah di sebuah konglomerasi yang acapkali masuk dalam jajaran organisasi terbaik negeri ini. Astra Graphia dan United Tractors Tbk, kita tahu, merupakan bagian dari kelompok besar Astra International yang sejak awal perintisannya oleh William Soerdjajaya sangat menekankan pentingnya budaya yang bertumpu pada nilai-nilai luhur.
Ketiga, karena hasil pengamatan itu selintas saja dapat kita rasakan "kebenarannya", dalam arti memang ada pemimpin-pemimpin yang menunjukkan karakter seperti penjajah, penyamun, dan pengawas.
Sejumlah kasus perseteruan antara manajemen puncak perusahaan dan organisasi serikat buruh tertentu-mengenai upah minimum regional, misalnya-membuktikan bagaimana pandangan dasar pengusaha (pemimpin) terhadap hak-hak dasar pekerja.
Keempat, karena hasil pengamatan itu merupakan gagasan anak bangsa sendiri. Bukan hasil kutipan dari studi yang menggunakan kaca mata dunia Barat yang konteks budaya dan nilai-nilainya tidak selalu cocok dengan negeri ini.
Kelima, karena pengamatan tersebut segera saja menyadarkan kita bahwa di negeri yang sudah merdeka selama 64 tahun ini, lebih mudah menemukan contoh pemimpin berhati penjajah, penyamun, dan pengawas, ketimbang pemimpin berhati petani, penggembala, pelayan, apalagi parent atau Ayah.
Mudah-mudahan segera datang pemimpin-pemimpin baru yang telah mengalahkan hasrat penjajah, penyamun, dan pengawas dalam dirinya, dan berhasil membangun karakter-karakter yang lebih baik, sebagai petani, penggembala, pelayan, dan parent atau ayah. Salam Merdeka!
Bukankah lebih indah memberi dari pada menerima… Be blessed n be greatful to you all.
Disadur dari : Andrias Harefa, Penggagas Visi Indonesia 2045

Kisah Anak Pembagi Nasi Bungkus

Sebuah kisah nyata dari jalanan, disadur dari e-mail teman.
Di suatu sore hari pada saat aku pulang kantor dengan mengendarai sepeda motor, aku disuguhkan suatu drama kecil yang sangat menarik, seorang anak kecil berumur lebih kurang sepuluh tahun dengan sangat sigapnya menyalip di sela-sela kepadatan kendaraan di sebuah lampu merah perempatan jalan di Jakarta.
Dengan membawa bungkusan yang cukup banyak diayunkannya sepeda berwarna biru muda, sambil membagikan bungkusan tersebut, ia menyapa akrab setiap orang, dari Tukang Koran, Penyapu jalan, Tuna Wisma, sampai Pak Polisi.
Pemandangan itu membuatku tertarik, pikiranku langsung melayang membayangkan apa yang diberikan si anak kecil tersebut dengan bungkusannya, apakah dia berjualan? Kalau dia berjualan apa mungkin seorang tuna wisma menjadi langganan tetapnya atau…??
untuk membunuh rasa penasaranku, aku pun membuntuti si anak kecil tersebut sampai di seberang jalan, setelah itu aku langsung menyapa anak tersebut untuk aku ajak berbincang-bincang. De, boleh kakak bertanya? Silakan Kak.
Kalau boleh tahu yang barusan adik bagikan ke tukang Koran, tukang sapu, peminta-minta bahkan Pak Polisi, itu apa..? Oh…itu bungkusan nasi dan sedikit lauk Kak, memang kenapa Kak!, dengan sedikit heran, sambil ia balik bertanya. Oh…tidak!,
Kakak cuma tertarik cara kamu membagikan bungkusan itu, kelihatan kamu sudah lama kenal dengan mereka?
Lalu, adik kecil itu mulai bercerita, Dulu! Aku dan ibuku sama seperti mereka hanya seorang tuna wisma, setiap hari bekerja hanya mengharapkan belaskasihan banyak orang, dan seperti Kakak ketahui hidup di Jakarta begitu sulit, sampai kami sering tidak makan, waktu siang hari kami kepanasan dan waktu malam hari kami kedinginan ditambah lagi pada musim hujan kami sering kehujanan, apabila kami mengingat waktu dulu, kami sangat-sangat sedih, namun setelah ibuku membuka warung nasi, kehidupan keluarga kami mulai membaik. Maka dari itu, Ibu selalu mengingatkanku, bahwa masih banyak orang yang susah seperti kita dulu, jadi kalau saat ini kita diberi rejeki yang cukup, kenapa kita tidak dapat berbagi kepada mereka.
Yang ibuku slalu katakan hidup harus berarti buat banyak orang, karena pada saat kita kembali kepada Sang Pencipta tidak ada yang kita bawa, hanya satu yang kita bawa yaitu kasih kepada sesama serta amal dan perbuatan baik kita, kalau hari ini kita bisa mengamalkan sesuatu yang baik buat banyak orang, kenapa kita harus tunda.
Karena menurut ibuku umur manusia terlalu singkat, hari ini kita memiliki segalanya, namun satu jam kemudian atau besok kita dipanggil Sang Pencipta, Apa yang kita bawa? Kata-kata adik kecil ini sangat menusuk hati, saat itu juga aku merasa lebih bodoh dari anak kecil ini, aku malu dan sangat malu.
Yah…Tuhan, Ampuni aku, ternyata kekayaan, kehebatan dan jabatan tidak mengantarku kepadaMu. Hanya kasih yang sempurna serta iman dan pengaharapan kepada-Mulah yang dapat mengiringku masuk ke surga. "Terimah kasih adik kecil, kamu adalah malaikatku yang menyadarkan aku dari tidur nyenyakku ..

Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu, ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong, ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. kasih tidak berkesudahan. (1 Kor.13 : 4-8a)
Lakukanlah perkara-perkara kecil, dengan membagikan cerita ini kepada semua orang, Semoga hasil yang didapat dari hal yang kecil ini berdampak besar buat banyak orang.

Kisah Rantai Kebaikan Bryan Anderson

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil butut-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya.
Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan. Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri di sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan. Kata pria itu, "Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson ."
Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.
Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.
Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.
Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan tidak pernah ia berbuat hal sebaliknya. Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin membalas kebaikannya, pada waktu wanita itu melihat seseorang yang memerlukan bantuan, maka ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang itu, bantulah dia, dan Bryan menambahkan, "Dan ingatlah kepada saya."
Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.
Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu nampak agak kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya. Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hamper delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran. Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan .
Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $ 100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu. Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.
Ada butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu: "Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya.. Saya juga pernah ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan: 'Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu.'"
Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.
Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan? Dengan ke lahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.
Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan, "Segalanya akan beres. Aku mengasihimu, Bryan Anderson!"

Ada pepatah lama yang berkata, "Berilah maka engkau diberi." Hari ini saya menulis kisah menyentuh ini dan saya harapkan anda meneruskannya. Biarkan terang kehidupan kita bersinar. Jangan hapus kisah ini, jangan biarkan saja! Ceritakan kepada teman-teman anda! Teman baik itu seperti bintang-bintang di langit. Anda tidak selalu dapat melihatnya, namun anda tahu mereka selalu ada.. Tuhan memberkati anda!

Reward and Punishment

Kisah nyata dari Eep
Sudah hampir dua minggu ini saya memasang papan perlombaan di rumah. Papan perlombaan tersebut berisi berbagai macam lomba, di antaranya: lomba makan, lomba mandi, lomba beres-beres, lomba minum vitamin, lomba pakai sepatu, dan lomba ganti baju seragam. Kami mencatat poin lomba tersebut. Eh lupa.. ya perlombaan tersebut itu pesertanya adalah anak-anak kami . Cara ini sampai saat ini masih terbilang ampuh. Dari 20 point terkumpul, kami akan berikan hadiah. Ada buku gambar, buku cerita, kuas lukis, dll.
Rupanya, pola memberikan penghargaan ternyata lebih mengena. Minggu lalu kami berbuat kesalahan kepada anak kami yang pertama. Dia tidak mau mandi dan sekolah karena adiknya libur. Dia ingin libur juga. Bujukan demi bujukan berlalu, dia tetap tidak mau sekolah. Akhirnya kami pakai cara “kekerasan”, yaitu memaksa dia mandi dan pakai seragam. Sungguh diluar sangkaan, dia berteriak-teriak marah. Sampai mengancam mau pergi dari rumah dan bahkan beranjak ke dapur mau ambil pisau, katanya biar Teteh mati aja.
Wah-wah…., kami sungguh tidak menyangka bisa sejauh itu pikiran seorang anak kecil. Kami menduga, ini pasti pengaruh dari tayangan sinetron jaman dulu sebelum kami pindah ke Indovision. Tiap hari dicekokin adegan marah-marah di sinetron televisi. Anak berani berbuat jahat sama gurunya, sama pembantunya, sama orang tuanya membangkang. Lalu perkatannya kasar dan kotor. Sedih kami jadinya. Makanya, semua tayangan televisi Indonesia kami kunci. Anak-anak hanya boleh menonton Cartoon Network, Disney Channel, dan Vision Baby (Halow Pocoyo.. apa kabar..? ).

Dalam obrolan dengan kawan saya, pada dasarnya manusia memang lebih menyukai diberi penghargaan daripada diberi kritikan. Apalagi diberikan hukuman. Bahkan, kadangkala diberi hukuman oleh Tuhan pun, manusia masih saja tidak terima.
Reward dan punishment, kita harus pandai-pandai menggunakannya, kapan dan dimana.

Pit Stop untuk Mengisi Energi

Michael Schumacher menjadi juara dunia Formula One (F1) tujuh kali. Ia mampu memacu mobil balapnya dengan kecepatan di atas 300 km/jam, menyelesaikan puluhan lap dalam waktu yang amat cepat. Ada satu hal yang selalu ia lakukan saat berlomba, yaitu melakukan pit stop. Di pit stop itu, ia berhenti sejenak untuk mengisi bahan bakar, mengganti ban yang aus, dan memeriksa peralatan mobilnya. Sesaat kemudian ia pun melanjutkan lomba.
Sejarah mencatat, dalam F1 strategi pit stop tidak jarang menjadi penentu. Perhentian sesaat di pit stop itu bisa mengantar seorang pembalap meraih kemenangan. Mirip dengan kehidupan kita. Setiap hari kita menjalani berbagai aktivitas dan kerap terjebak dalam rutinitas. Tujuh hari dalam seminggu kita memacu diri kita dengan berbagai kesibukan pekerjaan, mungkin ditambah juga dengan pelayanan di gereja atau aktivitas di tempat lain. Sehingga saking sibuknya sampai-sampai kita pun kerap kali lupa hal yang sangat penting, yaitu "berhenti" sejenak.
Dalam bacaan kita, Tuhan Yesus mengetahui kelelahan para murid-Nya setelah melayani orang banyak. Dia pun lalu mengajak mereka beristirahat, menarik diri dari kesibukan. Ada saat di mana kita harus sejenak berhenti. Mengambil jeda dari kebisingan hidup. Sejenak menarik diri dari hiruk pikuk rutinitas.

Mengistirahatkan bukan hanya tubuh, tetapi juga hati dan pikiran. Saat di mana kita memeriksa dan mengasah diri. Ibarat me-recharge baterai kehidupan kita. Untuk kemudian bersiap melanjutkan perjalanan lebih jauh lagi.

Mengapa Darah Mengental dalam Tubuh ?

Ada satu pertanyaan yang cukup menggelitik, yaitu "Mengapa harus minum air putih banyak- banyak..?"
Well, sebenarnya jawabannya cukup "mengerikan" tetapi karena sebuah pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:
Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%. Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah : Otak dan Darah. !!
Otak memiliki komponen air sebanyak 90%,
Sementara darah memiliki Komponen air 95%.
Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok.
Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi.
Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari...?
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya...?
Dengan jalan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri.Dari otak...?
Belum sampai segitunya (wihh...bayangkan otak kering gimana jadinya...),
melainkan dari sumber terdekat : Darah. !!
Darah yang disedot airnya akan menjadi kental..
Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang yang encer.
Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah)
Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah.
Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah.

Eh, tadi saya sudah bicara tentang otak ' kan ...?
Nah saat darah kental meng alir lewat otak, perjalanannya agak terhambat..
Otak tidak lagi "encer", dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen,
Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya..(ya wajarlah namanya juga kurang makan...)
Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah berat
Bila darah mengental... ),maka serangan stroke bisa lebih lekas datang
Sekarang tinggal anda pilih: melakukan "investasi" dengan minum sedikitnya 8 gelas sehari- atau- "membayar bunga" lewat sakit ginjal atau stroke.

Ini tentang Mama

Mama melahirkan kita sambil menangis kesakitan. Masihkah kita menyakitkannya?
Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya?
Mencaci makinya? Melawannya?
Memukulnya? Mengacuhkannya?
Meninggalkannya?

Mama tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil,
Memberikan ASI waktu kita bayi,
Mencuci celana kotor kita,
Menahan derita,
Menggendong kita sendirian.

Di saat mamamu tidur, coba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya
takkan terbuka untuk selamanya... tangannya tak dapat hapuskan airmatamu
dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan.. bayangkan mamamu sudah
tiada.. apakah kamu cukup membahagiakannya... apakah kamu pernah
berfikir bertapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam
perutnya... kirim pesan ini pada semua... itupun kalau kamu sayang
mamamu dan mau mengingatkan teman2mu.

Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:

1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3. Hiduplah dengan sederhana.
4. Berikan lebih banyak (give more).
5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less).

SADARILAH bahwa di dunia ini tidak ada 1 orang pun yang mau mati demi MAMA, tetapi...
Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita...
Mama bukan tempat penititipan cucunya disaat anda jalan jalan,
tetapi disaat beliau sudah tua dan tak bertenaga, yang beliau butuhkan
sekarang adalah perhatian anda , datang & hampiri dia , bertanyalah
bagaimana kesehatannya saat ini dan dengarlah curhatnya, temani dia
disaat dia membutuhkan anda, itu saja.... beliau sudah bahagia
sekali.............dan melupakan semua hutang anda kepadanya.

Waspada Terhadap Penculikan Karena Aktivitas Chatting Di Internet

Kejadian nyata tentang yang wajib dibaca semua orang termasuk yg punya anak-anak.

Setelah melemparkan buku-bukunya di sofa, dia mengambil camilan dan mulai online. Dia log-on dengan nama ByAngel213. Dia memeriksa daftar sambungan yang masuk, ada yang bernama GoTo123 juga sedang online. Dia mengirimkan pesan :

ByAngel213:
Hi. Aku senang kamu online! Aku pikir ada seseorang yang mengikutiku pulang dari sekolah hari ini. Itu mengerikan!
GoTo123:
LOL (Laugh Out Loud = Ketawa Ngakak). Kamu kebanyakan nonton TV. Kenapa orang mengikuti kamu? Bukankah kamu tinggal di perumahan yang aman?
ByAngel213:
Tentu saja. LOL (Ketawa Ngakak). Aku rasa itu hanya pikiranku saja, karena aku tidak lihat seorang pun.
GoTo123:
Kecuali kamu menuliskan namamu saat online. Kamu tidak lakukan itu khan?
ByAngel213:
Tentu saja tidak. Aku tidak sebodoh itu, tahu.
GoTo123:
Apa kamu bermain softball sehabis sekolah hari ini?
ByAngel213:
Ya, dan teamku menang !!
GoTo123:
Itu hebat! Team siapa yang kamu mainkan?
ByAngel213:
Kita mainkan team Hornets. LOL (Ketawa Ngakak). Seragamnya keren banget! Mereka seperti lebah. LOL
GoTo123:
Apa nama teammu?
ByAngel213:
Canton Cats (Kucing2 Canton ). Ada gambar cakar harimau di seragam kita. Pokoknya keren.
GoTo1 23:
Kamu pelempar bola?
ByAngel213:
Tidak, aku jaga di base kedua. Aku harus pergi. Ada PR yang harus kukerjakan sebelum orang tuaku pulang. Dah!
GoTo123:
Sampai ketemu lagi. Dah

Sementara itu, GoTo123 mulai melacak menu "keanggotaan" dan mulai mencari profil sebenarnya dari ByAngel213. Ketika ditemukan, dia langsung menandai dan mencetaknya. Dia mengambil pena dan mulai menuliskan apa yang telah diketahuinya tentang ByAngel213.

Namanya: Shannon (perempuan)
Lahir: 3 Januari 1985
Umur: 13 tahun
Tempat tinggal: Carolina Utara
Hobi: softball, koor, skating dan pergi ke mall.

Selain informasi ini, dia tahu Shannon tinggal di Canton karena baru saja memberitahu. Dia tahu Shannon sendirian di rumah sampai jam 06:30 sore sampai kedua orang tuanya pulang kerja. Dia tahu Shannon bermain softball tiap hari Kamis sore dalam team sekolah yang bernama Canton Cats. Nomer favoritnya 7, seperti yang tercetak di kaosnya. Dia tahu Shannon kelas delapan (satu SMP) di SMP Canton . Semua informasi itu dia peroleh dari Shannon waktu mereka online. Dia sekarang sudah memperoleh informasi yang cukup untuk bisa menemukan Shannon .

Shannon tidak bercerita pada orang tuanya mengenai kejadian dalam perjalanan pulang dari lapangan taman kemarin. Dia tidak ingin orang tuanya ribut dan melarang dia jalan kaki saat pulang dari bermain softball. Orang tuanya selalu berlebihan dan berpikir yang buruk. Itu membuatnya berharap seandainya dia bukan anak tunggal. Mungkin jika dia punya saudara laki-laki atau perempuan, orang tuanya tidak menjadi over protektif lagi.
Pada hari Kamis, Shannon sudah lupa dengan langkah kaki yang mengikutinya.
Permainan softballnya sangat asyik, sampai tiba-tiba dia merasa ada seseorang yag memperhatikannya. Saat itu ingatannya muncul kemb ali . Dia melirik dari posisinya berdiri di base kedua, ada seorang laki-laki sedang mengamatinya dengan seksama.
Laki-laki itu bersandar di pagar di belakang base pertama dan dia tersenyum saat melihatnya. Dia tidak terlihat menakutkan dan Shannon langsung membuang perasaan ketakutan yang dirasakan.

Setelah permainan selesai, Shannon duduk di bangku sambil berbicara dengan pelatih. Dia memperhatikan laki-laki itu tersenyum lagi saat dia melewatinya. Dia mengangguk dan Shannon membalas tersenyum. Laki-laki itu melihat nama Shannon tercetak di belakang kaosnya seragamnya. Dia tahu sudah menemukan semua identitas Shannon .
Diam-diam, dia berjalan menjauh dalam jarak yang aman. Rumah Shannon hanya beberapa blok dari lapangan itu, dan begitu dia melihat tempat tinggalnya, laki-laki itu segera kemb ali ke tempat parkir dan mengambil mobilnya.
Sekarang dia menunggu. Dia memutuskan untuk makan sedikit sebelum pergi ke rumah Shannon . Dia mengendarai mobil ke sebuah restoran cepat saji dan duduk di sana menunggu waktu untuk bergerak.
* * * * *
Shannon sedang berada di kamarnya saat dia mendengar suara panggilan dari ruang tamu.
" Shannon , cepat kemari," panggil ayahnya. Suaranya kedengaran marah tapi dia tidak tahu mengapa. Dia berjalan menuju ruang tamu dan melihat laki-laki yang yang ditemui di taman sedang duduk di sofa.... "Duduk," ayahnya memulai pembicaraan, "Bapak ini baru saja bercerita banyak hal yang menarik tentang kamu."
Shannon terhenyak ke belakang. Bagaimana mungkin laki-laki itu bisa bercerita segala macam pada orang tuanya? Dia tidak pernah bertemu dengannya sebelum hari ini !
"Kamu tahu saya siapa, Shannon ?" laki-laki itu bertanya.
"Tidak," jawab Shannon
"Saya adalah PERWIRA POLISI dan Teman Online-MU, GoTo123." Shannon terkejut luar biasa, "Itu tidak mungkin! GoTo123 adalah anak seumuranku. Umurnya 14 tahun. Dan dia tinggal di Michigan !"
Laki-laki itu tersenyum, "Saya memang sudah menceritakan semuanya, tapi itu tidak benar. Kamu lihat Shannon , ada orang-orang di online yang berpura-pura menjadi seorang anak; dan saya salah satunya. Tapi saat yang lain melakukan itu untuk menyakiti dan berbuat jahat pada anak-anak, saya termasuk kelompok dari orang tua yang melakukannya untuk melindungi anak-anak dari orang jahat. Saya datang kemari untuk bertemu denganmu dan mengajarimu bahayanya berkomunikasi dengan orang yang tidak kamu kenal secara online. Kamu telah menceritakan semua hal yang cukup untuk saya pakai untuk menemukan kamu. Kamu menyebutkan nama sekolahmu, nama team softballmu dan posisi dimana kamu bermain. Bahkan kamu menyebutkan nomer kaos seragammu yang membuat saya menemukanmu dengan mudah."
Sekali lagi Shannon tertegun, "Bukankan anda tinggal di Michigan ?"
Laki-laki itu tertawa. "Tidak, saya tinggal di Releigh, dekat sini. Itu saya buat supaya kamu merasa aman karena berpikir bahwa saya tinggal di tempat yang jauh, bukan?"
Shannon mengangguk.. ..!!!
"Saya punya seorang teman yang memiliki Anak Perempuan seperti kamu. Hanya dia tidak beruntung. Laki-laki yang Notabene Teman OnLine_NYA menemukann & membunuhnya saat dia sendirian di rumah. Anak-anak diajarkan untuk tidak mengatakan pada siapa pun bahwa mereka sedang sendirian di rumah, dimana sepanjang waktu itu mereka gunakan untuk OnLine. Orang jahat akan menjebak Kali an untuk memberikan informasi sedikit tentang ini dan tentang itu saat Online. Sebelum kamu mengetahuinya, kamu telah mengatakan banyak hal sehingga mereka mudah menemukanmu bahkan sebelum kamu menyadari telah melakukannya. Saya harap kamu belajar dari kejadian ini dan tidak mengulanginya lagi. Beritahu teman-temanmu juga supaya mereka bisa aman." Jawab SHANNON Yaaa...."Saya berjanji!"
Malam itu Shannon, Ayah dan Ibu_nya mengucapkan Puji Syukur kepada TUHAN & Tentunya Ucapan Trimakasih kepada GoTo 123, yg Ternyata sosok Perwira Polisi, karena sudah melindungi SHANNON dari kejadian yang bisa menjadi peristiwa Tragis, sebagai Akibat KELALAIAN SHANNON sendiri.

Kisah Buku Tabungan Cinta Priya dan Hitesh

Priya menikah dengan Hitesh. Pada pesta pernikahan, ibu Priya memberinya sebuah buku tabungan. Di dalamnya berisi tabungan sejumlah Rs.1000 (Rp 246.000). Dia berkata, "Priya, terimalah buku tabungan ini. Gunakan sebagai buku catatan dari kehidupan pernikahanmu. Jika ada satu peristiwa bahagia atau yang bisa dikenang, masukkan sejumlah uang tabungan di dalamnya. Tulis kejadian yang kamu alami di baris catatan yang ada di sampingnya. Semakin besar kenangan terhadap peristiwa itu, masukkan uang tabungan yang lebih besar. Ibu sudah melakukan di awal pernikahanmu ini.. Lakukan selanjutnya bersama Hitesh. Saat kamu melihat kembali tahun-tahun yang telah berlalu, kamu akan mengetahui betapa bahagianya kehidupan pernikahan yang kamu miliki." Priya memberitahukan hal ini kepada Hitesh setelah pesta usai. Mereka berdua setuju bahwa ini adalah ide yang sangat bagus dan mereka tidak sabar menanti saatnya untuk memasukkan tambahan uang tabungan ke dalam buku itu. Ini yang mereka lakukan setelah beberapa waktu :
- 7 Februari : Rs 100 (Rp 24.600), perayaan ultah pertama untuk Hitesh setelah menikah.
- 1 Maret : Rs 300 (Rp 73.800), gaji Priya naik
- 20 Maret : Rs 200 (Rp 49.200), berlibur ke Bali
- 15 April : Rs 2.000 (Rp 492.000), Priya hamil
- 1 Juni ; Rs 1,000 (Rp 246.000), Hitesh dipromosikan ... dan seterusnya ...

Akan tetapi setelah beberapa tahun berlalu, mereka mulai beradu pendapat dan bertengkar untuk hal-hal yang sepele. Mereka saling diam. Mereka menyesal telah menikahi orang yang paling buruk di dunia
... tidak ada lagi cinta ... sesuatu yang sangat tipikal di masa ini.

Suatu hari Priya berkata pada ibunya, "Ibu, kami tidak bisa bertahan lagi. Kami setuju untuk bercerai. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana saya telah memutuskan menikah dengan orang ini !" Ibunya menjawab, "Baiklah, apa pun yang kamu ingin kerjakan kalau sudah tidak bisa bertahan. Tetapi sebelum kamu melangkah lebih jauh, tolong lakukan hal ini. Ingat buku tabungan yang ibu berikan saat pesta pernikahan kalian? Ambil semua uangnya dan belanjakan sampai habis. Kamu tidak bisa terus menyimpan catatan di buku tabungan itu untuk sebuah pernikahan yang buruk." Priya berpikir bahwa itu benar. Jadi dia pergi ke bank, menunggu di antrian dan berencana menutup buku tabungan itu. Ketika menunggu, dia melihat catatan yang ada di buku tabungan di tangannya. Dia melihat, melihat, dan melihat. Kemudian ingatan akan semua kebahagiaan dan sukacita di masa-masa yang telah lewat muncul kembali di pikirannya. Air mata menggenang dan berurai di pipinya. Kemudian dia bergegas meninggalkan bank dan pulang. Ketika sampai di rumah, Priya memberikan buku tabungan itu pada Hitesh, dan memintanya untuk memasukkan sejumlah uang ke tabungan itu sebelum mereka bercerai. Hari esoknya, Hitesh mengembalikan buku tabungan itu ada Priya. Dia menemukan tambahan tabungan sebesar Rs5000 (Rp 1.230.000) dengan catatan di dalam buku tabungan: 'Ini adalah hari dimana saya menyadari betapa saya mencintaimu sepanjang tahun-tahun yang telah kita lewati. Betapa besar kebahagiaan telah kamu bawa untukku." Mereka berdua berpelukan dan menangis, dan meletakkan buku tabungan itu kembali di tempat semula. Anda tahu berapa uang yang terkumpul saat mereka pensiun? Saya tidak bertanya pada mereka. Saya percaya uang bukan masalah lagi setelah mereka berhasil melalui tahun-tahun yang indah di sepanjang kehidupan pernikahan mereka.
"Saat engkau jatuh, jangan melihat tempat di mana kamu jatuh, tetapi lihatlah tempat di mana kamu mulanya tergelincir. "
Hidup adalah memperbaiki kesalahan-kesalahan.

Waspada Terhadap Penyalahgunaan Kartu Kredit

Pastikan membaca ke-tiga kasus tentang penyalahgunaan kartu kredit di bawah ini. Sebuah rangkaian kasus yang sangat menarik.

Kasus 1 : Pencurian Kartu Kredit di Loker Fitness
Ini yang terbaru. Orang- orang tanpa kita sadari sibuk mencari cara untuk menipu kita. Seorang teman pergi ke klub fitness lokal dan meletakkan barang-baranya di loker. Setelah selesai berolah raga dia mandi, keluar, dan melihat pintu lokernya terbuka. Dia berpikir 'Lucu, mungkin saya lupa mengunci loker'. Dia periksa dompetnya, kelihatan beres - semua kartu kredit ada di tempatnya. Beberapa minggu kemudian tagihan rutin kartu kredit diterimanya – ada tagihan yang mencengangkan sebesar $14,000 (140 juta rupiah) ! Dia segera menghubungi kantor kartu kredit itu dan marah-marah, berkata bahwa dia tidak pernah melakukan transaksi sebesar itu. Petugas di sana kemudian melakukan pemeriksaan dan menurut data yang ada tidak ada kesalahan pada sistem. Petugas itu bertanya apakah kartunya dicuri orang. 'Tidak' katanya, tapi ketika dia membuka dompetnya, mengambil kartu kredit, dan yup - anda bisa menduganya - ternyata kartunya sudah ditukar. Yang ada di dalam dompetnya sekarang adalah sebuah kartu kredit dari bank yang sama yang sudah kadaluwarsa. Seorang pencuri ternyata telah membuka paksa lokernya di klub fitness dan menukar kartu kreditnya.
Putusan : Penerbit kartu kredit berkata bahwa karena dia tidak pernah melaporkan kehilangan kartu kreditnya dari awal, maka dia harus membayar semua tagihan yang terhutang. Berapa banyak dia harus membayar barang-barang yang tidak pernah dibelinya?
$9,000 (90 juta rupiah!) !
Kemudian mengapa tidak ada konfirmansi dari penerbit kartu kredit saat kartu itu digesek? Pemakaian dalam jumlah yang kecil sangat jarang mendapatkan "tanda peringatan" dari beberapa penerbit kartu kredit. Jumlah yang besar itu terjadi karena akumulasi dari pemakaian yang kecil secara terus menerus!

Kasus 2 : Penukaran Kartu Kredit oleh Kasir Restoran
Seorang laki-laki makan di restoran lokal dan membayar tagihannya dengan kartu kredit. Kertas tagihan diantar, dia menandatangani, dan pelayanan melihat bon dan memberikan kartu kreditnya. Biasanya dia langsung memasukkan kartu kredit itu ke dalam dompet. Tapi lucunya dia secara tidak sengaja mengamati kartu kreditnya, dan ternyata yang diterima adalah kartu kredit milik orang lain yang sudah kedaluwarsa. Dia segera memanggil pelayan itu lagi dan pelayan itu tampak kebingungan. Pelayan mengambil kartu itu, meminta maaf dan segera kembali ke kasir di ikuti pandangan mata penuh selidik dari pemilik kartu. Dia memberikan kartu kredit kedaluwarsa itu pada kasir, dan petugas konter kasir segera melihat ke bawah dan mengambil kartu yang sebenarnya. Tidak ada kata-kata yang diucapkan --- sama sekali tidak ada! Pelayan mengambilnya dan memberikan pada pelanggan itu sambil meminta maaf.
Putusan : Pastikan bahwa kartu kredit di dompet adalah benar-benar milik anda. Periksa nama di kartu setiap kali anda menandatangani setiap lembar tagihan atau jika kartu anda dibawa pergi pelayan dalam waktu yang singkat. Banyak orang langsung memasukkan kartu kredit ke dalam dompet bahkan tanpa melihatnya, karena beranggapan bahwa kartu itu memang miliknya. Demi keamanaan anda, ciptakan kebiasaan untuk memeriksa identitas kartu kredit anda setiap kali kartu itu anda terima setelah melakukan transaksi!

Kasus 3 : Pemotretan Kartu Kredit dengan Handphone di Counter Restoran
Kemarin saya pergi ke retoran pizza dan mengambil barang yang pesanan saya. Saya membayar dengan kartu kredit Visa, yang tentu saya langsung terhubung pada akun pemeriksaan saya. Anak muda yang berada di balik konter mengambil kartu saya, menggesek, dan meletakkan di meja konter untuk menunggu saya tanda tangan, dimana ini adalah sebuah prosedur standar. Saat dia menunggu, dia menggambil hapenya dan mulai menelpon. Saya memperhatikan hape itu karena saya juga punya dengan model yang sama, tapi tampaknya sedikit berbeda dengan yang ada di pasaran. Kemudian yang mendengar suara cekrek yang sama dengan bunyi telpon saya jika digunakan untuk mengambil foto. Setelah tanda tangan selesai dia mengembalikan kartu saya kembali, sementara itu saya berpikir: 'saya rasa dia sudah mengambil foto kartu kredit saya'. Anak muda itu melakukan sebuah tipuannya dengan baik, tapi saya telah memperhatikannya. Tanpa banyak bicara, begitu meninggalkan restoran pizza itu saya segera membatalkan kartu kredit saya. Apa yang ingin saya sampaikan adalah berhati-hatilah terhadap sekeliling anda setiap saat. Kapan saja anda mempergunakan kartu kredit anda, selalu waspada dan jangan lengah. Perhatikan siapa yang berdiri di dekat anda dan apa yang mereka lakukan pada kartu anda . Berhati-hatilah terhadap hape, karena sekarang ini umumnya hape sudah dilengkapi dengan kamera.

White Swan Online Store