Paulus Bambang W.S. pernah menulis dalam Warta Ekonomi bahwa ada 7 Tipe Jawara Bisnis. Berikut ini kutipan selengkapnya.
Banyak yang terkejut ketika Keluarga Sampoerna, dimotori oleh Putera dan Michael Sampoerna, melepas saham yang selama ini menjadi ikon dan identitas mereka, yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP). Tak ada rumor yang mampu dibaca oleh analis, pemegang saham, dan karyawan. Sebuah transaksi yang, menurut banyak pihak, nyaris tak terdengar. Ketika rahasia itu terungkap, banyak kalangan yang kaget dan bertanya, mengapa dan apa apa?
Padahal, dalam konteks lain yang tak sebesar HMSP, banyak pengusaha yang melakukan terobosan nyaris sama. T.P. Rachmat, mantan petinggi Astra, melepas ikon Adira Finance (“Adira” sing katan dari Adi Rachmat, nama ayah beliau) ke Grup Danamon, dan Adira Mobil ke partner eksekutifnya, Stanley Atmadja. Saya belum tahu apakah Danamon akan mengubah brand Adira. Namun, tampaknya Stanley sudah siap dengan ikon baru, mengubah Adira Mobil menjadi ASCO (Atmadja Stanley Company). Di sini T.P. Rachmat rela melepas ikon untuk ganti haluan menekuni bisnis pertambangan.
Hiruk pikuk ganti haluan dan “ganti baju” memang lebih semarak dalam beberapa tahun belakangan. Nah, kalau ditelusuri, meminjam istilah Jim Collins dalam bukunya Good to Great, pemimpin yang berani melakukan lompatan adalah pemimpin yang berkarakter good to great. Jim menulisnya sebagai professional will number 2 yang mantranya berbunyi: “demonstrates an unwavering resolve to do whatever must be done to produce the best long-term result, no matter how difficult”. Berarti gaya Putera dan Michael, serta T.P. Rachmat, sudah bisa disejajarkan dengan pemimpin dunia pengelola Abbot, Circuit City, Fannie Mae, Gillette, Kimberly-Clark, Kroger, Nucor, Philip Morris, Pitney Bowes, Walgreens, dan Wells Fargo.
Tujuh Tipe Jawara Bisnis
Mengamati kiprah dua tokoh bisnis di Indonesia tersebut, dan melakukan studi lanjut atas karya Jim Collins, Noel Tichy, Warren Bennis, dan Daniel Coleman, saya membuat rumusan tipe dan karak ter pemimpin bisnis dengan gaya dan triknya yang sangat berbeda, yang akan membawa perusahaannya searah dengan karakternya.
Pertama, saya sebut sebagai tokoh berkarakter PEMIMPI (The DREAMER). Pemimpi ini bukan pengkhayal. Pemimpi ini adalah pemim pin yang berkarakter kuat mencari misi dan visi yang baru, menco ba menghidupi misi dan visi yang dipikirkannya, dan berusaha sekuat tenaga mewujudkannya. Dalam bahasa warna, saya simbolkan sebagai pemimpin yang berdarah MERAH (RED BLOOD LEADER), yang berarti berani bertualang dalam dunia ide dan konsep untuk mene lurkan gagasan baru yang belum dipikirkan sebelumnya.
Kedua, tipe jawara kelas PERANCANG (The ARCHITECT). Kelas ini merupakan pemimpin yang berkarakter yang bisa menerjemahkan mimpi menjadi cetak biru yang solid dan lengkap. Mampu merangkai sistem dan infrastruktur serta tahapan pembangunan kampiun bisnis yang akan dikerjakan. Hasilnya sebuah rancang bangun dan rancang sistem yang sangat integrated dan mampu dijadikan competitive edge yang mumpuni. Simbolisasi warnanya adalah si JINGGA (ORANGE JUICE LEADER) yang melambangkan gairah yang meluap untuk mencipta sebuah karya yang membahana.
Ketiga, tipe pemimpin yang mampu membangun secara kokoh apa yang telah dirancang dengan teliti. Kadang menggunakan pendekatan preman atau buldoser, dan kadang harus keras mengangkat batu karang dengan gaya EXCAVATOR, dan sering pula dengan sentuhan lembut tangan malaikatnya Maradona. Ini jenis pekerja keras karena meletakkan fondasi bisnis agar bisa kokoh bertahan sampai beberapa generasi. Tipe ketiga ini saya sebut sebagai PEMBANGUN (The BUILDER) dengan warna KUNING (YELLOW BIRD) yang melambang kan kerja keras dan pantang menyerah, tetapi masih mempertahankan aspek kehati-hatian yang terkalkulasi secara baik.
Keempat, saat perusahaan sudah melaju pesat dan persaingan mulai ketat, diperlukan pemimpin yang mau mempertajam business model dan business process agar tetap unggul dalam persaingan. Pembenahan sistem dan jaringan bisnis mulai dipertajam dan diper kuat. Segala jenis strategic initiatives macam CRM, SCM, MCM, PLM, dan TCM mulai dicanangkan. Pemimpin yang mampu melakukan penajaman sisi operasional dan struktural bisnis ini saya pang gil sebagai The SHAPER (PENAJAM), bukan penujum yang mengandalkan hoki untuk memenangkan persaingan. Warna yang saya alokasikan bagi The SHAPER adalah HIJAU (GREEN FIELD). Artinya, mampu memba wa pertumbuhan dengan kesehatan bisnis yang baik. Hijau melam bangkan kesuburan dan ketatalaksanaan yang rapi dan teratur. Hijau bukan menakutkan, melainkan membawa kedamaian dan kesegaran karena sistem akan tertata dengan manis.
Kelima, ini yang paling menyenangkan. Setelah pohon mulai tumbuh subur, berbunga, dan berbuah lebat, diperlukan seorang PENUAI (The HARVESTER) yang cakap, yang tahu mana yang harus dituai, mana yang harus dibuang, dan mana yang harus ditunggu. Penuai yang baik tahu kapan waktu menuai dan menanam kembali agar bisa menghasilkan pohon untuk generasi berikutnya. Ini bagaikan kelompok bangsawan dan kesatria yang berdarah BIRU (BLUE OCEAN) yang secara aristokrat mampu memilah buah baik dan mempertahankan pohon agar tetap baik. Bukan asal tebang, melainkan tebang pilih dengan gaya Richard Branson pemilik Virgin.
Keenam, setelah masa berbuah yang sangat lebat, timbul para doks yang harus dihadapi. Apakah mempertahankan pohon bisnis yang ada, atau melakukan S Curve kedua agar tidak tua dan melambat pertumbuhannya, atau harus mengganti pokok pohon dengan tanaman baru yang bisa menghasilkan buah lebih baik. Ini karakter seorang The REINVENTER (PEMBARU). Ini tipe sangat langka, kurang dari 2% pemimpin mempunyai keberanian seperti itu. Putera Sampoerna dan T.P. Rachmat adalah contoh pemimpin yang setidaknya berani mengambil langkah yang bagi banyak pihak diang gap sebagai judi. Dalam bahasa perlambang, saya sebut sebagai pemimpin berwarna NILA (INDIGO), karena keberanian menitikkan nila di tengah susu sebelanga. Kalau berhasil, ia akan dipuja bak dewa. Sebaliknya, kalau gagal, ia akan dihujat bak pengkhianat yang tak termaafkan. Nila akan berbuah jadi mahkota, atau merusak susu sebelanga, adalah taruhan bagi pembaru macam begini.
Ketujuh, kalau tidak berani melakukan rombakan mendasar tetapi memilih S Curve kedua dengan kaizen, maka yang diperlukan adalah pemimpin yang berfungsi sebagai The OPERATOR (PELAKSANA), yang menjaga agar pohon bisnis tetap berbuah walau pohon sudah pada tahap matang (mature) dan mengarah ke penurunan (declicing phase). Warna yang cocok untuk sang OPERATOR adalah SUTRA UNGU (VIOLET SILK), lambang kemegahan sekaligus warna kematian, lam bang kemegahan sekaligus duka cita. Bak kabut sutra ungu.
Semua pemimpin setidaknya memiliki seluruh aspek dalam tujuh karakter tersebut, tetapi ada satu yang menonjol dalam dirinya. Ini akan jelas terlihat dalam trik dan strateginya pada saat memimpin, apalagi dalam menghadapi bahaya dan tantangan. Bahwa ada yang memiliki split personality, itu lumrah saja. Namun, dalam menghadapi krisis, akan ketahuan belang karakter mereka. Carly akan tampil sebagai seorang Carly Fiorina tatkala harus berhadapan dengan BOD-nya Hewlett-Packard. Dan ia rela dipecat, karena ia bukanlah tipe operator seperti yang diharapkan BOD-nya. Karakter ini bisa digunakan pula untuk menyusun the best team dalam perusahaan Anda.
Resume 7 Tipe Jawara Bisnis :
Jawara #1 : Sang Pemimpi (The Dreamer / Red Blood Leader)
Jawara #2 : Sang Perancang (The Architect / Orange Juice Leader)
Jawara #3 : Sang Pembangun (The Builder / Yellow Bird/Yellow Lamp)
Jawara #4 : Sang Penajam (The Sharper / Green Field)
Jawara #5 : Sang Penuai (The Harvester / Blue Ocean)
Jawara #6 : Sang Pembaharu (The Reinverter / Indigo)
Jawara #7 : Sang Pelaksana (The Operator / Violet Silk)
Anda bisa membaca selengkapnya pada masing-masing artikel di blog saya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar