Sebelum melakukan coaching dan counseling yang harus dilakukan lebih dahulu adalah :
- Mengenali tingkat kinerja yang dikehendaki.
- Mengenali tingkat kinerja saat ini dari anggota (anak bua ) dan menggambarkannya dengan akurat.
- Mengenali sumber-sumber masalah yang ada.
- Mempersiapkan solusi ataupun alternatif.
Coaching : Proses membimbing anggota (anak buah) dalam team, dan proses bagaimana pemimpin mengembangkan kesadaran diri anggota (anak buah) dengan melakukan tatap muka.
Tujuan Coaching :
- Anggota (anak buah) mengatasi kesulitan didalam melakukan tugas dalam bekerja atau performance yang tidak mencapai standar.
- Anggota (anak buah) dapat meningkatkan keahlian atau ketrampilan tertentu didalam bekerja.
- Anggota (anak buah) dilimpahi kepercayaan yang lebih besar didalam bekerja.
Counseling : Proses membantu anggota (anak buah) untuk urusan yang terkait dengan pemahaman diri anggota (anak buah), penerimaan diri dan pertumbuhan emosi, serta kemampuan sumber daya manusia yang optimal dalam bekerja.
Tujuan Counseling :
Menolong anggota (anak buah) menangani masalah dan potensi pribadinya sendiri melalui proses terarah.
Prasyarat Coach & Counselor :
1. Kemampuan pemimpin untuk observasi.
2. Keahlian pemimpin untuk mendukung, mengurus, ngopeni anggota team (anak buah).
3. Keahlian pemimpin untuk menyimak.
4. Keahlian pemimpin untuk berkomunikasi dengan anggota team (anak buah).
5. Pemimpin harus mempunyai rasa empati yang kuat.
6. Pemimpin harus mempunyai kesabaran.
7. Pemimpin tanpa menghakimi anggota team (anak buah).
Empat langkah melakukan Coaching dan Counseling :
1. Langkah pertama :
- Memberikan masukan yang sifatnya netral, menjelaskan kepada anggota (anak buah ) tentang standart kinerja dengan kinerja buruknya dan minta komitmen untuk memperbaiki dan mengubahnya.
- Periksa secara berkala untuk peningkatan kinerja tersebut dan memberikan dukungan dan penguatan.
2. Langkah kedua :
- Mengajak berkomunikasi (feedback), bila kinerjanya tidak meningkat ! Dapatkan pengakuan tentang kinerja buruknya dibanding standar kinerja yang seharusnya, tanyakan mengapa demikian ? Apakah anggota (anak buah) bisa melakukan ? Dan minta kepada anggota (anak buah) perubahan perilaku yang spesifik, berikan bantuan bila perlu.
- Periksa secara berkala dan diperkuat serta selalu diingatkan kembali.
3. Langkah ketiga :
- Bila kinerja tetap tidak berubah, berikan bimbingan untuk menganalisis kenapa masih gagal ? Dan berikan pemahaman mengapa kinerjanya seperti itu.
- Ambil tindakan untuk menghilangkan faktor yang mempengaruhi kinerja buruk tadi.
4. Langkah keempat :
- Melakukan diskusi di dalam pembimbingan bila kinerja buruk adalah memang hasil pilihan dari anggota (anak buah) tadi, gunakan tehnik coaching discussion untuk mengubah pilihan tadi. Bila perlu lakukan counseling.
Coaching Discussion :
- Mencapai persetujuan tentang adanya problem.
- Mendapatkan bersama alternatif / solusi.
- Menemukan bersama tindakan penyelesaian.
- Menyusun indikator hasil, sebagai follow up.
- Melakukan reinforcement untuk hasil positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar