Memasarkan sebuah produk atau jasa memang memerlukan strategi tersendiri. Dengan strategi pemasaran yang tepat, maka produk kita pun akan banyak diserap pasar.
Untuk itu pemahaman terhadap pasar tentu menjadi kunci yang utama, selain produk yang akan dipasarkan. Dengan memahami pasar dan produknya kita bisa menemukan pasar sasaran (target market) yang tepat. Inilah kunci keberhasilannya. Ada produk dan ada pasar yang tepat.
Untuk itu pemahaman terhadap pasar tentu menjadi kunci yang utama, selain produk yang akan dipasarkan. Dengan memahami pasar dan produknya kita bisa menemukan pasar sasaran (target market) yang tepat. Inilah kunci keberhasilannya. Ada produk dan ada pasar yang tepat.
Bagaimana langkah-langkahnya?
Pertama, tentu saja Anda harus mengenal dan memahami produk yang akan dipasarkan. Produk apa yang hendak kita pasarkan? Apakah produknya untuk konsumsi industri, seperti pabrik-pabrik, industri pengolahan? Atau, produknya untuk konsumsi masyarakat luas atau lebih dikenal sebagai consumer goods? Nah, penentuan atau pendefinisian produk ini penting, karena dalam melakukan pemahaman pasar, lewat riset pasar, bisa menjadi lebih fokus.
Langkah kedua adalah memahami pasar, yaitu dengan mengetahui profil pasarnya. Apa itu profil pasar? Anda bisa paham nanti lewat misalnya, profil demografisnya seperti usia konsumen, jenis pekerjaan, kelas ekonomi, tingkat pendidikan; lalu apakah tinggal di perkotaan, pedesaan, cakupan daerah yang dilayani apakah hanya di kota, kabupaten, propinsi, atau se Indonesia; lokasinya apakah di mal, pasar tradisional. Begitu juga dengan gaya hidupnya apakah olahraga kesukaan mereka, hobi, atau kesukaannya, dan lain sebagainya.
Mengapa kita memerlukan profil pasar hingga sedetail mungkin? Ya, karena dengan profil yang lengkap Anda dapat dengan tepat menembak pasar sasarannya dan dapat membuat stategi dan taktik memasarkan produk dengan sebaik-baiknya. Misalnya, kalau Anda menjual produk jam Rolex yang harganya puluhan juta tentu pasar sasarannya adalah orang-orang yang memiliki kelas ekonomi yang tinggi, orang yang senang bersosialisasi di kalangan atas, dan yang bergaya tinggi.
Begitu juga jika kita membuka warung makan atau restoran dekat kampus sudah tentu penentuan menu dan harganya pun 'disesuaikan' dengan kantong para mahasiswa yang menjadi pasar sasaran Anda. Jadi, pada intinya harus ada kesesuaian antara produk yang ditawarkan dengan pasar sasarannya. Langkah ini juga dapat digunakan untuk menghitung perkiraan besar pasarnya. Yang bagus untuk bisnis tentu yang memiliki peluang jumlah pasar yang besar atau jumlah pasar yang masih dapat menyerap produk Anda. Setelah langkah kedua ini, Anda harus dengan pasti menentukan pasar sasarannya.
Apabila pasar sasaran sudah ditentukan, langkah ketiga adalah membuat strategi untuk memasarkannya. Ada yang disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix) yang disingkat dengan 4 P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Apa artinya? Dalam hal produk, Anda harus memperhatikan bagaimana jenis produknya, kualitasnya, mereknya, fitur-fiturnya, dan ukurannya.
Untuk harga, maka Anda harus mempertimbangkan besar harganya, ada atau tidak diskonnya, sistem pembayarannya. Dalam hal tempat, maka Anda sudah mengatur cara distribusinya, sebarannya, lokasi menjualnya. Dan, untuk promosi, tentu juga bagaimana cara Anda mempromosikan produk Anda, dengan beriklan dimana, metode dan alatnya. Dan ingat, semuanya harus mengarah pada pasar sasaran yang telah Anda tetapkan tadi.
Sebagai pemula yang mana yang hendak dipilih? Apakah yang low cost, low value, moderate cost, moderate value, atau high cost, high value? Apakah value yang Anda maksud di sini adalah profit? Kalau ya, tentu saja yang lebih bagus adalah low cost, high value/profit.
Kita sedang berbisnis, jadi mendapatkan profit atau keuntungan setinggi-tingginya adalah sesuatu yang harus dicapai. Menurut saya, sesuaikan saja dulu dengan kemampuan Anda. Yang lebih penting adalah bagaimana Anda bisa memulai bisnis Anda itu sekarang !
Pertama, tentu saja Anda harus mengenal dan memahami produk yang akan dipasarkan. Produk apa yang hendak kita pasarkan? Apakah produknya untuk konsumsi industri, seperti pabrik-pabrik, industri pengolahan? Atau, produknya untuk konsumsi masyarakat luas atau lebih dikenal sebagai consumer goods? Nah, penentuan atau pendefinisian produk ini penting, karena dalam melakukan pemahaman pasar, lewat riset pasar, bisa menjadi lebih fokus.
Langkah kedua adalah memahami pasar, yaitu dengan mengetahui profil pasarnya. Apa itu profil pasar? Anda bisa paham nanti lewat misalnya, profil demografisnya seperti usia konsumen, jenis pekerjaan, kelas ekonomi, tingkat pendidikan; lalu apakah tinggal di perkotaan, pedesaan, cakupan daerah yang dilayani apakah hanya di kota, kabupaten, propinsi, atau se Indonesia; lokasinya apakah di mal, pasar tradisional. Begitu juga dengan gaya hidupnya apakah olahraga kesukaan mereka, hobi, atau kesukaannya, dan lain sebagainya.
Mengapa kita memerlukan profil pasar hingga sedetail mungkin? Ya, karena dengan profil yang lengkap Anda dapat dengan tepat menembak pasar sasarannya dan dapat membuat stategi dan taktik memasarkan produk dengan sebaik-baiknya. Misalnya, kalau Anda menjual produk jam Rolex yang harganya puluhan juta tentu pasar sasarannya adalah orang-orang yang memiliki kelas ekonomi yang tinggi, orang yang senang bersosialisasi di kalangan atas, dan yang bergaya tinggi.
Begitu juga jika kita membuka warung makan atau restoran dekat kampus sudah tentu penentuan menu dan harganya pun 'disesuaikan' dengan kantong para mahasiswa yang menjadi pasar sasaran Anda. Jadi, pada intinya harus ada kesesuaian antara produk yang ditawarkan dengan pasar sasarannya. Langkah ini juga dapat digunakan untuk menghitung perkiraan besar pasarnya. Yang bagus untuk bisnis tentu yang memiliki peluang jumlah pasar yang besar atau jumlah pasar yang masih dapat menyerap produk Anda. Setelah langkah kedua ini, Anda harus dengan pasti menentukan pasar sasarannya.
Apabila pasar sasaran sudah ditentukan, langkah ketiga adalah membuat strategi untuk memasarkannya. Ada yang disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix) yang disingkat dengan 4 P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Apa artinya? Dalam hal produk, Anda harus memperhatikan bagaimana jenis produknya, kualitasnya, mereknya, fitur-fiturnya, dan ukurannya.
Untuk harga, maka Anda harus mempertimbangkan besar harganya, ada atau tidak diskonnya, sistem pembayarannya. Dalam hal tempat, maka Anda sudah mengatur cara distribusinya, sebarannya, lokasi menjualnya. Dan, untuk promosi, tentu juga bagaimana cara Anda mempromosikan produk Anda, dengan beriklan dimana, metode dan alatnya. Dan ingat, semuanya harus mengarah pada pasar sasaran yang telah Anda tetapkan tadi.
Sebagai pemula yang mana yang hendak dipilih? Apakah yang low cost, low value, moderate cost, moderate value, atau high cost, high value? Apakah value yang Anda maksud di sini adalah profit? Kalau ya, tentu saja yang lebih bagus adalah low cost, high value/profit.
Kita sedang berbisnis, jadi mendapatkan profit atau keuntungan setinggi-tingginya adalah sesuatu yang harus dicapai. Menurut saya, sesuaikan saja dulu dengan kemampuan Anda. Yang lebih penting adalah bagaimana Anda bisa memulai bisnis Anda itu sekarang !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar