“Sayang sekali Pak Disney sudah tiada, sehingga ia tidak bisa melihat kejayaan yang dirintisnya,” demikian komentar seorang teman yang disampaikan kepada isteri Walt Disney. “Tak perlu disayangkan atau disesali, semua kejayaan ini sudah lama ‘dilihat’ oleh Pak Disney sewaktu beliau masih hidup,” begitu jawaban bijak ibu Lily alias Nyonya Disney. Walt Disney memang memiliki visi untuk membangun sebuah taman hiburan yang dapat ‘menghidupkan’ semua karakter dalam film kartun yang diproduksi perusahaannya untuk bertemu secara ‘nyata’ dan menghibur para penggemar. Visi inilah yang menjadi kekuatan di balik kejayaan Walt Disney dengan Walt Disney, Co. nya. Ternyata sebuah visi memiliki banyak kekuatan yang bisa Anda manfaatkan untuk meraih kejayaan.
Kekuatan Sebuah Visi
Belajar dari beberapa tokoh dunia yang visioner, Anda bisa mengambil hikmah dari keteladanan mereka dalam memanfaatkan kekuatan sebuah visi.
Menumbuhkan Keberanian untuk Bertindak
Sheryl Leach, ibu rumah tangga pencipta Barney, memiliki visi untuk menghibur anak-anak dengan tayangan multimedia yang segar dan mendidik. Visi ini sedemikian jelas dan kuat terpetakan di pikirannya sehingga dapat menggerakkan Sheryl untuk mulai melangkah mengambil tindakan menuju upaya mewujudkan visi tersebut. Walaupun pada awalnya tidak tahu banyak tentang dunia bisnis, ibu rumah tangga ini, berani bertindak untuk memulai langkah pertamanya memasuki dunia bisnis edutainment untuk anak-anak. Ketika sudah mulai melangkah, Sheryl belajar banyak dari berbagai sumber. Karena visinya yang jelas tersebut, Sheryl berhasil berbagi visi dan mengajak banyak pihak untuk ikut berkontribusi dan berpartisipasi mewujudkan masa depan yang telah ‘dilihatnya’.
Menguatkan Keyakinan
Seperti juga Sheryl Leach, Martin Luther King Jr. juga memiliki visi yang kuat. Selain menggerakkannya untuk bertindak, visi King ini juga berhasil menguatkan keyakinannya untuk sukses dalam memperjuangkan persamaan hak bagi warga kulit berwarna sebagai warga Negara (antara lain: hak untuk mendapat pendidikan, hak untuk menikmati layanan publik yang sama, hak untuk mendapat pekerjaan). Dengan visi yang jelas dan keyakinan yang teguh ia menyusun rencana, mengatur strategi dan berbagi visi dan keyakinan dengan banyak orang untuk meraih sukses memperjuangkan hak warga kulit berwarna untuk berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan warga Negara lainnya. Keyakinan yang tinggi, perjuangan yang fokus pada upaya mewujudkan visi tersebut berhasil membuahkan hasil nyata yang saat ini bisa dinikmati oleh anak cucunya, dan warga Amerika Serikat pada umumnya. Bahkan dengan visi yang kuat tersebut, Martin telah memberikan inspirasi pada warga dunia untuk menegakkan hak azasi manusia tanpa memandang ras, agama, keturunan, dan latar belakang.
Menggerakkan Kreativitas
Visi juga memiliki kekuatan untuk menggerakkan kreativitas. Hal inilah yang dirasakan oleh Andrew Groove, yang pernah menduduki posisi CEO di Intel. Andy Groove (panggilan akrab Andrew Groove) memiliki visi untuk menjadikan Intel sebagai perusahaan penghasil microprocessor yang selalu tampil terdepan di industri yang ditekuni. Visi ini ditularkan kepada seluruh jajaran dalam perusahaannya sehingga mereka termotivasi untuk selalu dapat berpikir kreatif dan senantiasa menciptakan pembaharuan. Hasilnya? Intel memang termasuk salah satu perusahaan yang tampil ‘unggul’ di industri yang ditekuninya.
Meningkatkan Ketahanan terhadap Krisis
Mungkin banyak orang mengira kesuksesan Walt Disney dapat diraih dengan mudah. Ternyata tidak demikian. Kesuksesan Walt Disney yang memiliki visi menciptakan taman hiburan yang menjadi perpanjangan film animasi kartun yang dihasilkannya tidak diraih begitu saja. Beberapa kali ia gagal membangun perusahaan, bahkan ia sempat berada dititik terendah dalam usahanya, sehingga ia harus kembali pulang ke California setelah mengalami kebankrutan di New York. Tapi visinya yang kuat tidak membuatnya menyerah. Dalam perjalanan kereta api kembali dari New York, ia tetap memutar otak dan memacu kreativitasnya untuk berkarya. Disinilah akhirnya ia berhasil menciptakan karakter legendaris Micky Mouse yang tadinya akan diberi nama Mortimer Mouse.
Menghasilkan Maha Karya
Oprah Winfrey, sang inovator di dunia media elektronik, memiliki visi mempersembahkan yang terbaik yang dapat memberi inspirasi dan membawa perubahan positif bagi banyak orang. Visi inilah yang menjadi pedoman bagi Winfrey dalam mengambil setiap keputusan baik untuk kepentingan pribadi maupun bisnis. Dengan berpedoman pada visinya ini Oprah Winfrey juga tidak pernah ragu untuk membatalkan sebuah tayangan bila ternyata setelah dievaluasi bukan merupakan hasil karya terbaik. Hal ini juga terjadi pada buku otobiografi yang ditulisnya. Oprah membatalkan peluncuran buku otobiografinya karena ia menganggap bahwa buku tersebut belum sepenuhnya selesai dan bukan merupakan karya terbaiknya. Tindakan ini menunjukkan komitmen Oprah untuk selalu memberikan yang terbaik bagi orang banyak.
Mengukir Keabadian
Tjut Njak Dhien, Mahatma Gandhi, Ibu Teresa. Pasti Anda sudah mengenal tiga tokoh ini. Ketiga orang dari latar belakang yang berbeda ini memiliki satu kesamaan: mereka memiliki visi yang kuat. Mereka mampu melihat ke masa depan yang ingin mereka ciptakan. Dengan visi ini mereka menjalani hidup yang menjadi inspirasi dan membawa perubahan bagi banyak orang. Visi dan perubahan ini juga dapat melampaui waktu, bahkan melampaui periode hidup mereka, sehingga sampai kapanpun karya dan keteladanan mereka akan tetap abadi karena akan selalu diingat banyak orang dan tercatat dalam sejarah umat manusia.
Visi Yang Memiliki Kekuatan
Visi yang bagaimana yang memiliki kekuatan dahsyat untuk mendorong Anda mengukir kejayaan yang berkelanjutan tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga meluas bagi banyak orang? Selain visi yang jelas dan yang Anda yakini sepenuh hati, visi tersebut harus memiliki paling sedikit dua ciri berikut.
#1 Melampaui Nilai Uang
Ward Kimball, animator yang bekerja untuk Disney, dalam buku yang ditulis oleh Kathy M Jackson mengungkapkan bahwa rahasia sukses Walter E. Disney adalah bahwa Disney tidak pernah mencoba untuk mengeruk keuntungan finansial. Disney tidak mengaitkan visinya dengan uang. Ia mengaitkan visinya dengan keinginannya yang kuat untuk ‘menghidupkan’ karakter tokoh kartunnya dalam berbagai bentuk hiburan (film, souvenir, dan juga taman hiburan) untuk dinikmati banyak orang.
#2 Melampaui Kepentingan Diri Sendiri
Coba Anda perhatikan semua tokoh yang telah melegenda dan tercatat dalam sejarah umat manusia, misalnya Kartini, Teguh Karya dan Romo Mangun di tingkat nasional, serta Florence Nightinggale, dan Alfred B Nobel di tingkat dunia. Nama dan hasil karya mereka melegenda dan menjadi ‘abadi’ karena mereka memiliki visi yang melampaui kepentingan diri mereka sendiri. Dengan visi yang meniupkan angin perubahan positif bagi kepentingan banyak orang, hasil karya mereka tak pernah mati, bahkan berkelanjutan melampaui banyak generasi.
Nah, bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda memiliki visi? Jika sudah, manfaatkan kekuatannya. Jika belum, tak ada kata terlambat untuk memulainya. Sebagai langkah awal Anda bisa meneladani tokoh-tokoh di sekitar Anda yang Anda kagumi dan yakini kualitas positifnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar