Kota Jakarta baru saja merayakan hari jadinya yang ke-478 pada tanggal 22 Juni yang lalu. Bagaimana dengan Anda? Berapa usia Anda tahun ini? Apakah usia Anda 35, 40, 45, 50, atau 60 tahun? Banyak yang beranggapan bahwa mereka yang berada di usia pensiun atau menjelang pensiun (baca: matang), sebaiknya tinggal duduk santai di rumah.Lalu bagaimana jika Anda masih ingin berkarya, atau bahkan memulai usaha baru yang telah lama dicita-citakan? Jangan takut, ternyata banyak juga pebisnis sukses yang memulai usaha mereka ketika mereka berada di atas 35 tahun, bahkan ada pula yang memulainya pada usia 83 tahun. Jika mereka bisa, pasti Anda juga bisa.
Usia Senja: Mengapa Tidak?
Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Itu kata pepatah. Sepertinya, pepatah ini juga berlaku untuk memulai usaha baru: tidak ada kata terlambat untuk memulai usaha baru. Walaupun usia sudah di atas tiga puluh lima, empat puluh, atau sudah pensiun sekalipun, Anda masih memiliki kesempatan untuk sukses memulai usaha baru. Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda manfaatkan jika memulai usaha di usia matang.
#1 Pengalaman
Jika Anda mulai berkarya di usia 23 tahun dan sekarang Anda sudah berusia 43 tahun, berarti Anda sudah sekitar 20 tahun berkecimpung di dunia yang Anda tekuni. Dalam kurun waktu 20 tahun tentunya sudah banyak yang Anda dapatkan: pelajaran dari prestasi dan kegagalan yang dialami, pemantapan keterampilan yang telah 20 tahun diasah, kiat praktis untuk sukses yang diperoleh dari pengamatan dan praktik lapangan selama 20 tahun. Semua ini jangan disia-siakan begitu saja — jadikan pengalaman 20 tahun Anda tersebut modal dasar yang berharga untuk memulai usaha. Pengalaman tidak bisa didapatkan di bangku kuliah. Pengalaman Anda yang unik hanya Anda seoranglah yang memilikinya dan yang bisa memanfaatkannya secara optimal.
#2 Waktu
Setelah mencapai usia pensiun atau menjelang usia pensiun, waktu pun lebih memihak kepada Anda. Ketika masih aktif bekerja bagi orang lain, seringkali Anda tidak ada waktu untuk diri sendiri, maka saat-saat inilah (usia matang) Anda bisa mengalokasikan waktu Anda hanya untuk melakukan kegiatan bagi kepentingan Anda sendiri (bukan untuk atasan, bawahan, ataupun perusahaan lain). Dengan memiliki usaha sendiri, Anda bisa membagi waktu sesuai dengan yang Anda inginkan. Ingin bekerja dari pukul 8 sampai pukul 5? Tidak ada yang melarang. Ingin masuk pukul 10 dan selesai pukul 4 pun boleh-boleh saja. Ingin istirahat sejenak untuk tidur siang setengah jam juga tidak ada yang memarahi atau menegur Anda, karena Andalah yang memegang kendali atas waktu yang Anda habiskan. Nah, jika waktu sudah di pihak Anda, tentu akan lebih mudah bagi Anda untuk mengatur waktu yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Intinya: Anda lebih leluasa mengelola waktu untuk usaha.
#3 Network
Selama dua puluh tahun berkarya di dunia kerja, pasti Anda juga sudah bertemu dengan banyak orang dan menjalin hubungan baik serta hubungan kerja sama dengan mereka. Hubungan baik yang sudah terjalin ini, bisa juga Anda jadikan modal awal yang kuat. Pada prinsipnya sebuah bisnis itu ada karena adanya rasa percaya di antara pihak-pihak yang terlibat hubungan bisnis. Jadi, jika Anda sudah memiliki hubungan yang dilandasi dengan rasa percaya dengan banyak pihak, pertahankan hubungan yang positif tersebut. Rasa percaya ini bisa Anda jadikan dasar membangun usaha baru Anda. Akan lebih mudah bagi Anda untuk berbisnis dengan orang-orang yang percaya pada Anda, pada kualitas kerja Anda, dan pada reputasi yang telah Anda bangun selama ini.
#4 Reputasi
Apa rasanya jika Anda sakit dan Anda tahu bahwa dokter atau perawat yang menangani Anda baru saja lulus dari sekolah kedokteran atau sekolah perawat. Bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya? Anda sedang sakit dan Anda tahu bahwa perawatan Anda ada di tangan dokter dan perawat yang sudah puluhan tahun sukses menangani pasien dengan penyakit seperti yang Anda derita? Pasti Anda akan merasa lebih tenang dirawat oleh tenaga yang telah berpengalaman dan memiliki jam terbang tinggi dan reputasi positif di bidang yang ditekuni. Nah, di usia yang matang (sudah puluhan tahun mengabdi di industri yang Anda tekuni), Anda telah memupuk keterampilan tinggi dari jam terbang yang tinggi serta membukukan banyak prestasi dari pengalaman yang panjang. Reputasi ini juga dapat Anda gunakan sebagai modal penting dalam memulai usaha di usia senja.
Bisnis di Usia Senja
Jadi, sekarang Anda sudah tahu bahwa memulai usaha di usia senja memiliki berbagai keuntungan yang tidak dimiliki mereka yang memulai usaha di usia muda belia. Lalu, bisnis apa sih yang cocok untuk Anda yang ingin memulai usaha di usia senja? Banyak, tetapi beberapa di bawah ini mungkin bisa Anda jadikan pertimbangan.
#1 Sesuai dengan Pengalaman
Ilmu bisa dipelajari. Informasi bisa dibeli. Tapi, pengalaman merupakan anugerah unik yang hanya dimiliki oleh orang yang bersangkutan saja. Mengapa hal ini tidak dimanfaatkan? Puluhan tahun pengalaman berkecimpung di suatu industri, telah membuat Anda mengenal betul industri yang Anda tekuni tersebut. Jadi, mengapa tidak menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi berdasarkan pengalaman Anda tersebut? Jika Anda selama ini bekerja di industri percetakan atau penerbitan buku, mengapa tidak mencoba juga terjun ke bidang yang sama atau sejenis: menerbitkan buku atau majalah (dalam bentuk cetak ataupun elektronik). Jika Anda selama ini bekerja di bidang perhotelan dan pariwisata, mengapa tidak mencoba juga untuk meneruskan prestasi Anda di dunia yang sama (misalnya: membuka agen perjalanan, jasa hotel/penginapan sendiri dimulai untuk teman-teman, sanak keluarga, atau relasi bisnis Anda)?
#2 Sesuai dengan Minat
Jika selama ini Anda memiliki minat yang tinggi di suatu bidang, namun tidak sempat menekuninya secara serius (hanya sebagai hobi saja) selama ini, inilah saat yang tepat untuk memantapkan keseriusan Anda di bidang ini. Misalnya: jika Anda memiliki minat yang tinggi di bidang tanaman hias (selama ini Anda hanya menjalaninya sebagai hobi), mengapa tidak terjun di bidang ini. Jika Anda selama ini senang memasak dan mencoba berbagai resep masakan di waktu senggang, Anda bisa mencoba membuka restauran, membuka usaha catering, memberi kursus memasak, ataupun membuat buku-buku resep masakan yang selama ini sudah berhasil Anda kumpulkan dari berbagai daerah atau benua. Minat yang tinggi merupakan modal sukses yang kuat.
#3 Sesuatu yang Baru
#3 Sesuatu yang Baru
Memulai sesuatu yang baru (yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Anda sebelumnya) juga bisa saja Anda jalankan di usia senja. Misalnya saja, karena waktu yang lebih luang, Anda mulai belajar untuk membuat barang-barang kerajinan dari keramik. Setelah selesai belajar, Anda bisa meneruskannya dengan menciptakan dan menjual berbagai perhiasan dari keramik tersebut.
Mereka yang Sukses di Usia Senja
Mungkin ada baiknya jika Anda bisa belajar juga dari mereka yang memulai usaha di usia senja dan sukses dalam usahanya tersebut.
Madame C J Walker.
Madame C J Walker.
Madame CJ Walker, teladan Mandiri kita minggu lalu, yang hidup setelah masa perbudakan baru saja dihapuskan, menghabiskan sebagian besar waktunya bekerja sebagai pelayan rumah tangga. Kesulitan ekonomi yang sulit dan gizi buruk yang dialaminya ketika ia masih kecil membuat wanita ini mengalami kerontokan rambut yang luar biasa pada usia 37 tahun. Kesulitan ini mendorong Madame C.J Walker mencari dan menemukan ramuan yang ampuh untuk menumbuhkan rambut yang telah rontok dan ia berhasil menemukan ramuan yang tepat. Dengan ramuan ini, Madame CJ Walker bertekat untuk memulai usaha baru yang dapat membantu sesama wanita Amerika keturunan Afrika yang pada umumnya mengalami masalah serupa. Melalui jaringan pertemanan yang telah ia bina selama ia bekerja, ia mulai menawarkan produk penumbuh rambutnya. Ia juga menggunakan strategi ”market by example”, yaitu menggunakan produk tersebut dan menceritakan khasiatnya dan menunjukkan bukti positif yang dialaminya sendiri kepada target pasarnya. Hasilnya? Madame CJ Walker menjadi pengusaha wanita yang sukses pada waktu itu dengan penghasilan yang tinggi. Selain itu, Madame CJ Walker yang memulai usahanya ketika ia menjelang usia 40 tahun tersebut berhasil mempekerjakan kaum wanita Amerika keturunan Afrika yang pada saat itu masih merupakan warga yang sulit mendapat kerja dan menaikkan derajat ekonomi mereka.
Ray Kroc.
Ray Kroc.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa ”Life begins at 40”. Tetapi, bagi Ray Krock ”Life begins at 50”. Pada usia 50 tahun inilah Ray Kroc yang telah berpuluh tahun malang melintang di dunia makanan, menggunakan pengalamannya sebagai salesman untuk memulai usaha baru di bidang makanan. Dari pengalaman dan pengamatannya selama bertahun-tahun, ia menemukan bahwa para pekerja tidak memiliki banyak waktu untuk makan siang, apalagi jika mereka harus berada di jalan, dari satu rapat ke rapat lain, atau dari satu kunjungan bisnis ke kunjungan bisnis lainnya. Ide makanan cepat saji ini lalu muncul di benak Ray Kroc. Dari pengalaman kerjanya juga Ray Krock bertemu dengan kedua bersaudara McDonald’s yang memiliki cara unik dalam menyiapkan makanan di restoran mereka. Akhirnya, Ray Kroc, dengan modal yang telah berhasil dikumpulkan, membeli restoran McDonald bersaudara dan menyempurnakan sistem penyiapan makanan sehingga menjadi cepat saji dengan tempat yang bersih dan nyaman.
Bernard Rapoport
Bernard Rapoport
Jika Madame CJ Walker mulai usaha di usia menjelang 40, dan Ray Kroc di usia 50 tahun, maka Bernard Rapoport memulai usaha di usia 83 tahun. Bernard yang memiliki pengalaman kerja di bidang asuransi, memulai usahanya juga di bidang asuransi. Ia bahkan akhirnya berhasil membeli perusahaan asuransi tempat ia bekerja dulu. Karena telah mengenal dengan baik perusahaan tersebut, Bernard Rapoport yang merasa yakin akan potensi perusahaan asuransi. Ia lalu menggunakan pengalaman dan keterampilan yang telah berhasil ia pupuk selama ini untuk mengembangkan perusahaan asuransinya sendiri dengan sistem yang diperbaharui dan diperbaiki sehingga hasilnya pun menjadi jauh lebih baik.
Ketiga orang ini berani memulai usaha di usia yang tidak lagi muda, dan mereka berhasil. Anda ingin coba juga? Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar