Properti adalah instrumen investasi jangka panjang. Investasi apapun pasti mengandung resiko. Investor yang dapat mengelola resiko akan mendapatkan keuntungan dan menjadi kaya. Bagaimana menjadi kaya melalui berinvestasi properti ? Apakah cara investasi properti sama di Indonesia dan di Amerika Serikat ? Mengapa membandingkan Indonesia dan Amerika Serikat ?
Tulisan ini ingin membahas cerita atau pengalaman dari buku-buku yang sangat populer. Misal, Rich Dad, Poor Dad dan Nothing down yang menunjukkan cara berinvestasi di properti. Tapi sulit dipraktekkan di Indonesia. Perbedaan utama adalah pada aturan hukum dan aturan perbankan yang berlaku di Indonesia.
Di Amerika Serikat, investor dapat memperoleh pinjaman lebih dari satu pihak untuk satu jaminan surat hak yang sama (First mortgage, secondary mortgage dan third mortgage). Tentu hal ini didukung oleh aturan hukum yang ada. Pihak bank juga bersedia memberikan pinjaman dengan jaminan seperti itu. Pinjaman juga bisa diatur, tanpa angsuran 2 tahun pertama, pada tahun ketiga mulai diangsur sampai tahun kesepuluh. Hutang – piutang nampaknya dapat dilakukan dengan banyak variasi, karena didukung oleh peraturan hukum yang lengkap.
Potensi pasar sewa apartemen disana memberikan persentasi pendapatan sewa yang sangat menguntungkan secara cash flow (aliran tunai). Membeli properti dalam bentuk apartemen kecil (dengan 10 Unit S/d 15 Unit), bisa memberikan aliran dana tunai bulanan yang bahkan mampu membayar angsuran dari pinjaman dengan jaminan properti tersebut. Hal ini dimungkinkan karena bunga pinjaman yang rendah dan masa / lamanya pinjaman. Investor bahkan bisa memperoleh pinjaman tanpa uang muka dan mendapat kelebihan hasil sewa setelah dipotong angsuran sebagai penghasilannya. Tanpa modal.
Tentu masih ada investasi properti yang lain, misalnya dengan menjual kembali properti yang didapat dengan murah. Kemudahan mengalihkan kredit / pinjaman, hal ini mendukung investor yang mendapat properti murah dengan pinjaman bank dan menjual kembali dengan keuntungan. Hampir tanpa modal. Semua transaksi yang begitu mudah tentu didukung oleh aspek hukum yang kuat.
Di Indonesia juga banyak investor properti yang berhasil, tapi dengan cara yang berbeda. Aturan perpajakan yang mengenakan PPh dan BPHTB sebenarnya merupakan hambatan investor untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Investasi tanpa modal menjadi hal yang tidak mungkin, khususnya di market sekunder.
Untuk investasi properti yang cepat menghasilkan, investor properti bermain di market primer. Biasanya, saat developer / pengembang menjual produknya dengan harga jual pre launching. Booking fee yang relatif kecil. Cara pembayaran uang muka bertahap, angsuran juga dibuat jangka panjang. Bagi investor yang membeli cepat akan mendapat keuntungan dalam hitungan bulan atau minggu, bahkan hari. Investasinya akan mendapatkan keuntungan berlipat bila segera dijual kembali. Permainan jangka pendek tersebut tentu tidak terjadi terus menerus, karena setelah masa booming properti lewat, investasinya menjadi sulit terjual kembali. Sebetulnya properti harus dipahami adalah investasi jangka panjang. Keuntungan baru bisa diperoleh lebih dari 2 (dua) tahun atau bahkan 5 (lima) tahun.
Tentu masih banyak cara investasi properti yang lebih tidak beresiko di market properti sekunder. Membeli properti untuk direnovasi dan dijual kembali banyak dilakukan oleh investor. Investasi properti untuk disewakan dalam jangka panjang juga cukup menguntungkan. Resiko kerusakan properti disewa mengurangi keuntungan investor, tapi kenaikan harga properti dapat memberi keuntungan yang memadai.
Keuntungan terbesar investasi properti di Indonesia adalah dengan menjadi pengembang. Membebaskan tanah yang nilainya masih murah dan membangun properti dalam skala besar dengan harga berlipat-lipat. Pasti dibutuhkan modal yang besar juga.
Kesimpulannya ada perbedaan yang sangat besar antara investasi properti di Indonesia dan di Amerika Serikat.
Tulisan ini ingin membahas cerita atau pengalaman dari buku-buku yang sangat populer. Misal, Rich Dad, Poor Dad dan Nothing down yang menunjukkan cara berinvestasi di properti. Tapi sulit dipraktekkan di Indonesia. Perbedaan utama adalah pada aturan hukum dan aturan perbankan yang berlaku di Indonesia.
Di Amerika Serikat, investor dapat memperoleh pinjaman lebih dari satu pihak untuk satu jaminan surat hak yang sama (First mortgage, secondary mortgage dan third mortgage). Tentu hal ini didukung oleh aturan hukum yang ada. Pihak bank juga bersedia memberikan pinjaman dengan jaminan seperti itu. Pinjaman juga bisa diatur, tanpa angsuran 2 tahun pertama, pada tahun ketiga mulai diangsur sampai tahun kesepuluh. Hutang – piutang nampaknya dapat dilakukan dengan banyak variasi, karena didukung oleh peraturan hukum yang lengkap.
Potensi pasar sewa apartemen disana memberikan persentasi pendapatan sewa yang sangat menguntungkan secara cash flow (aliran tunai). Membeli properti dalam bentuk apartemen kecil (dengan 10 Unit S/d 15 Unit), bisa memberikan aliran dana tunai bulanan yang bahkan mampu membayar angsuran dari pinjaman dengan jaminan properti tersebut. Hal ini dimungkinkan karena bunga pinjaman yang rendah dan masa / lamanya pinjaman. Investor bahkan bisa memperoleh pinjaman tanpa uang muka dan mendapat kelebihan hasil sewa setelah dipotong angsuran sebagai penghasilannya. Tanpa modal.
Tentu masih ada investasi properti yang lain, misalnya dengan menjual kembali properti yang didapat dengan murah. Kemudahan mengalihkan kredit / pinjaman, hal ini mendukung investor yang mendapat properti murah dengan pinjaman bank dan menjual kembali dengan keuntungan. Hampir tanpa modal. Semua transaksi yang begitu mudah tentu didukung oleh aspek hukum yang kuat.
Di Indonesia juga banyak investor properti yang berhasil, tapi dengan cara yang berbeda. Aturan perpajakan yang mengenakan PPh dan BPHTB sebenarnya merupakan hambatan investor untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Investasi tanpa modal menjadi hal yang tidak mungkin, khususnya di market sekunder.
Untuk investasi properti yang cepat menghasilkan, investor properti bermain di market primer. Biasanya, saat developer / pengembang menjual produknya dengan harga jual pre launching. Booking fee yang relatif kecil. Cara pembayaran uang muka bertahap, angsuran juga dibuat jangka panjang. Bagi investor yang membeli cepat akan mendapat keuntungan dalam hitungan bulan atau minggu, bahkan hari. Investasinya akan mendapatkan keuntungan berlipat bila segera dijual kembali. Permainan jangka pendek tersebut tentu tidak terjadi terus menerus, karena setelah masa booming properti lewat, investasinya menjadi sulit terjual kembali. Sebetulnya properti harus dipahami adalah investasi jangka panjang. Keuntungan baru bisa diperoleh lebih dari 2 (dua) tahun atau bahkan 5 (lima) tahun.
Tentu masih banyak cara investasi properti yang lebih tidak beresiko di market properti sekunder. Membeli properti untuk direnovasi dan dijual kembali banyak dilakukan oleh investor. Investasi properti untuk disewakan dalam jangka panjang juga cukup menguntungkan. Resiko kerusakan properti disewa mengurangi keuntungan investor, tapi kenaikan harga properti dapat memberi keuntungan yang memadai.
Keuntungan terbesar investasi properti di Indonesia adalah dengan menjadi pengembang. Membebaskan tanah yang nilainya masih murah dan membangun properti dalam skala besar dengan harga berlipat-lipat. Pasti dibutuhkan modal yang besar juga.
Kesimpulannya ada perbedaan yang sangat besar antara investasi properti di Indonesia dan di Amerika Serikat.
1 komentar:
Kedamaian selalu bersamamu! Nama saya Bu Zulaikha Yugesh, warga negara Malaysia dan tinggal di Indonesia. Saya ingin memberi kesaksian tentang Pinjaman Pemberi Pinjaman yang baik yang menunjukkan saya setelah ditipu oleh 4 kreditor Internet yang berbeda secara berbeda, mereka semua berjanji untuk memberi saya pinjaman setelah membuat saya membayar begitu banyak sehingga tidak mendapatkan apa-apa dan jumlahnya tidak positif. Saya kehilangan uang hasil jerih payah saya dan mendapat Rp18,000,000 Suatu hari ketika saya browsing internet misterius ketika saya menemukan seorang pria testimonial yang juga tertipu dan akhirnya terhubung dengan perusahaan pinjaman legit bernama Mother Rika Anderson Loan Company. (rikaandersonloancompany@gmail.com) di mana dia akhirnya mendapat pinjaman, jadi saya memutuskan untuk menghubungi perusahaan pinjaman yang sama dan kemudian menceritakan kisah saya tentang bagaimana saya ditipu oleh 4 peminjam berbeda yang tidak melakukan apa pun kecuali membuat saya sakit. Saya menjelaskan kepada perusahaan melalui pos dan semua yang mereka katakan kepada saya tidak perlu menangis karena saya akan mendapatkan pinjaman saya di perusahaan mereka dan juga saya membuat pilihan yang tepat untuk menghubungi mereka. Saya mengisi formulir permohonan pinjaman dan meneruskan semua permintaan saya dan meminjamkan Rp600,000,000 oleh Perusahaan Hebat ini (Rika Anderson Loan Company) yang dioperasikan oleh Ibu Rika Anderson dan di sini saya bahagia hari ini bersama keluarga saya karena Ibu Rika memiliki pinjaman dengan saya. Saya bersumpah pada diri sendiri bahwa saya akan terus bersaksi di internet tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Anda bisa menghubungi dia sekarang untuk mendapatkan pinjaman Anda melalui email: rikaandersonloancompany@gmail.com Saya percaya orang lain juga bersaksi tentang pemberi pinjaman yang sama. Anda masih bisa menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: zulaikhayugesh@gmail.com
Posting Komentar